Falen secara khusus menyoroti perjalanan dinas ASN yang dinilai sering menghabiskan anggaran tanpa urgensi yang jelas.
“Kami akan melarang kegiatan-kegiatan yang tidak penting namun menghabiskan anggaran. Salah satu yang paling rawan adalah perjalanan dinas. Jika tidak diperlukan, maka akan kami hapuskan dan saya larang betul,” jepasnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Jika perjalanan dinas memang masih diperlukan, jumlah peserta akan dikurangi drastis. Falen mencontohkan bahwa jika sebelumnya bisa mencapai 10 orang, kini hanya akan diizinkan maksimal dua hingga tiga orang saja.
Menurutnya, efisiensi ini dilakukan agar anggaran dapat dialokasikan ke program-program yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Falen berharap, langkah-langkah awal ini dapat menjadi pondasi bagi pemerintahan yang lebih transparan, akuntabel, dan berpihak pada kepentingan rakyat.
Ia menegaskan bahwa setiap rupiah dalam anggaran daerah harus memiliki manfaat nyata bagi masyarakat TTU.
“Harapan ke depan, semua program yang sudah kami rencanakan bisa tereksekusi dengan baik. Ini langkah awal untuk memastikan bahwa anggaran benar-benar dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” tutupnya.
Kebijakan tersebut mendapat dukungan dari Gubernur NTT, Melkianus Lakalena, yang juga hadir dalam acara Sertijab.
Ia menegaskan pentingnya profesionalisme dalam pemerintahan serta keberanian kepala daerah dalam melakukan perubahan demi kemajuan daerah.
“Kami mendukung penuh kebijakan yang menempatkan profesionalisme di atas segalanya. NTT butuh pemimpin yang berani melakukan perubahan
demi kemajuan daerah,” kata Melki. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : TIM |
Editor | : BIM |
Sumber | : KABARNTT |
Halaman : 1 2