Dalam kesempatan itu, Bupati didampingi sejumlah pimpinan OPD, anggota DPRD, perwakilan dari Kodim 1618/TTU, camat, kepala desa, serta masyarakat setempat. Selain peninjauan lokasi, Bupati juga menggelar dialog dan diskusi bersama warga mengenai rencana pembangunan bendungan tersebut.
Bendungan Tantori diproyeksikan akan menjadi sumber utama irigasi bagi lahan pertanian di beberapa kecamatan di pesisir utara Kabupaten TTU.
“Pemerintah desa, kecamatan, serta RT/RW telah memastikan adanya kesepakatan dengan masyarakat terkait lahan yang terdampak, termasuk area pemakaman dan permukiman warga. Dengan demikian, pembangunan nantinya tidak akan menghadapi hambatan,” jelasnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Bupati menegaskan bahwa jaminan dari masyarakat terkait kesiapan lahan ini akan disampaikan kepada pemerintah provinsi dan pusat, sehingga tidak ada lagi keraguan dalam merealisasikan proyek ini.
Salah satu perhatian utama pemerintah selama ini adalah terkait relokasi warga dan kepemilikan lahan. Namun, berdasarkan dialog dengan masyarakat, tidak ditemukan adanya keberatan yang berarti.
Oleh karena itu, langkah selanjutnya adalah mempercepat pembangunan Bendungan Tantori guna mengamankan irigasi bagi sekitar 12.000 hektare sawah yang selama ini menjadi sumber penghidupan bagi petani di Ponu dan sekitarnya.
Sebelumnya, Bupati TTU bersama DPRD serta jajaran OPD telah melakukan pertemuan dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Nusa Tenggara Timur untuk membahas rencana pembangunan bendungan tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : TIM |
Editor | : BIM |
Sumber | : Pos Kupang |
Halaman : 1 2