DETIKINDONESIA.CO.ID,KUPANG – Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), telah menyediakan lahan seluas enam hektare sebagai lokasi rencana pembangunan Sekolah Rakyat (SR). Bupati TTU, Yosep Falentinus Kebo, telah mengajukan proposal kepada Kementerian Sosial (Kemensos) untuk mendukung pembangunan sekolah tersebut, yang diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp 100 miliar.
“Kami termasuk salah satu daerah yang mengajukan permintaan kepada Kemensos agar Sekolah Rakyat bisa dibangun di TTU. Informasi sementara, pembangunan satu unit SR memerlukan dana sekitar Rp 100 miliar, dan akan berdiri di atas lahan seluas enam hektare,” jelas Falentinus saat diwawancarai dalam Musyawarah Wilayah Partai Amanat Nasional (PAN) di Kupang, Sabtu (26/4/2025).
Ia menyampaikan bahwa lahan yang disiapkan untuk SR berada di kawasan Bundaran Kilometer 9 Kefamenanu. Falentinus, yang akrab disapa Falen, menegaskan bahwa Pemkab TTU hanya bertugas menyediakan lahan, sedangkan pembangunan secara teknis merupakan tanggung jawab Kemensos. Penyediaan lahan sendiri menjadi salah satu syarat utama dalam pelaksanaan program ini.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Selama lahan yang diajukan tidak bermasalah secara hukum, pasti akan disetujui. Kami menaruh harapan besar pada proyek ini, terutama untuk meningkatkan kualitas SDM dan mengurangi angka anak putus sekolah,” tutur mantan perwira TNI AD berpangkat Mayor tersebut.
Falen juga mengungkapkan bahwa masih banyak anak-anak di wilayah TTU yang tidak bisa mengakses pendidikan. Ia berharap keberadaan SR nantinya bisa menjadi solusi agar anak-anak tersebut bisa mendapatkan hak pendidikannya.
“Faktanya, di TTU masih banyak anak yang tidak memiliki status hukum jelas karena orang tuanya bekerja di luar negeri atau karena kondisi ekonomi. Dengan adanya sekolah rakyat ini, kami berharap bisa menjangkau mereka. SDM di daerah pun bisa meningkat, dan itu akan berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa SR merupakan program inisiatif Presiden Prabowo Subianto, mencakup jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA yang disatukan dalam satu kompleks. Para siswa akan tinggal di asrama, dan semua kebutuhan mulai dari makan, minum, hingga seragam akan ditanggung negara.
“Program ini merupakan inisiatif presiden melalui Kemensos, dan kami sudah menyurati mereka. Minggu lalu kami juga sudah diundang untuk tahap finalisasi pembangunan. Kemungkinan besar pembangunan bisa dimulai tahun ini,” pungkas Falen.
Sumber : detikcom
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : TIM |
Editor | : BIM |
Sumber | : detikcom |