“Jadi ini buat kami syukur Alhamdulillah. Menyenangkan juga, karena kita tujuannya sebanyak-banyaknya mungkin warga DKI dan sekitarnya untuk bisa di vaksinasi, supaya mempercepat tercapainya Herd Immunity,” tutur Vidi.
Walaupun di DKI ini sudah lebih dari 100 persen, tapi masih banyak yang belum menerima vaksinasi. Vidi juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak perlu khawatirkan dan takut dengan berita hoax masalah vaksinasi.
Menurut statistik, penerima vaksinasi ke-2 itu sudah 40 persen memiliki imunitas alam. Artinya, badan sudah memproduksi sendiri imunitasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini baik sekali, terutama dengan merebaknya ada varian baru omicron, itu kan jadi momok atau hantu baru. Tapi kalau kita sudah punya imunitas, setidaknya secara psikologis sugesti kita punya ketahanan. Jangan khawatir, apalagi termakan oleh berita hoax tentang ada cips lah, ada magnet lah, itu benar-benar hoax yang menyesatkan dan merugikan kita sendiri. Walau kita punya imunitas namun sekitar kita tidak punya imunitas, maka akan menangkal diri kita sendiri. Saya berharap semua jangan khawatir, kalau ramai-ramai kita keroyok ini masalah, Insyallah Covid-19 akan kita lenyapkan dari bumi tercinta kita,” himbau Vidi.
Vaksinasi Massal Gratis yang berlangsung, tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat sesuai arahan pemerintah.
Sebagai informasi, jenis vaksin yang digunakan pada tahap awal adalah Vaksin Sinovac, sedangkan untuk tahap ke dua menggunakan Vaksin Pfizer.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Michael |
Editor | : Michael |
Sumber | : Special Report |
Halaman : 1 2