Ia menyebut bahwa sektor pariwisata sangat berkesinambungan dengan pertumbuhan ekonomi nasional untuk menambah pendapatan negara dan penciptaan lapangan kerja karena peningkatan sektor pariwisata diyakini akan berkontribusi terhadap perekonomian dan penyerapan tenaga kerja. Untuk itu, branding, campaign serta positioning perlu terus diupayakan dan masyarakat perlu terus diedukasi agar bersikap sejalan dengan apa yang dibutuhkan oleh para wisatawan, terkhusus mancanegara.
Catherine menambahkan perihal bagaimana cara mengenalkan pariwisata, yaitu dengan menggunakan storynomics tourism untuk membantu pemulihan pariwisata akibat pandemi dapat dilakukan sehingga promosi potensi daerah akan terangkat.
“Cara ini berupa konten menarik dan kreatif dengan menceritakan sebuah destinasi wisata contohnya pada desa wisata Sanankerto yang memiliki keunggulan 115 spesies bambu dan arboretrum terbesar di Indonesia,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menyampaikan bahwa desa wisata Sanankerto juga termasuk dalam ekowisata bernama Boonpring serta masuk dalam jajaran 50 Anugerah Desa Wisata Indonesia yang merupakan program Kementrian Pariwisatadan Ekonomi Kreatif.
“Oleh karena itu storynomics tourism akan membuat penasaran dan tertarik wisatawan dengan menerapkan platform digital seperti fitur story atau post di Instagram. Kemudian yang perlu diperhatikan adalah pendukung terciptanya Storynomics Tourism dengan cara membangun Awareness (kesadaran) yang berkaitan dengan marketing (pemasaran), membangun Experience (pengalaman) yang berkaitan dengan faktor Aksesibilitas, Amenitas, dan Atraksi (3A) yang melekat ke setiap destinasi-destinasi wisata,” pungkasnya.
Penulis | : Tim |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2