DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Bulan Suci Ramadhan 1444 H yang telah memasuki hari ke tujuh (1 minggu), masyarakat yang beragama Islam telah menjalankan dengan penuh kekhusyukan, khususnya warga Ibu Kota DKI Jakarta diharapkan dapat menjaga keharmonisan dan ketertiban selama menjalankan ibadah puasa.
Sebagai seorang Putra Betawi asli, Muhammad Rifky atau yang akrab di sapa Eki Pitung telah menjaga kerukunan umat beragama selama bertahun-tahun dengan melestarikan warisan Budaya Betawi dan saling menghargai sesama warga DKI Jakarta, baik sebagai warga asli maupun pendatang.
Sebagai seorang yang sudah malang melintang di dunia organisasi, Eki Pitung mengatakan bahwa Bulan Suci Ramadhan adalah bulan yang baik untuk umat muslim berlomba-lomba mengumpulkan kebaikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Bulan ini adalah bulan yang baik untuk kita berlomba-lomba merebut hati Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Semua kebaikan yang kita lakukan akan dilipatgandakan, khususnya lagi kepada masyarakat secara umum di DKI Jakarta. Di tahun-tahun ini memang kita sedang banyak dinamika politik, dan mudah-mudahan saja semua masyarakat Jakarta tidak terpancing dengan situasi-situasi yang ada di media sosial,” kata Eki Pitung di kediamannya bilangan Jakarta Barat, Rabu (29/3/2023) sore.
Dalam memasuki tahun politik, lanjut Eki Pitung yang juga merupakan Ketua Umum Syarikat Islam DKI Jakarta, masyarakat diharapkan tidak mudah terpancing dengan isu-isu yang beredar.
“Masyarakat diharapkan mencintai demokrasi yang sejuk dan damai. Jangan mudah terpancing, karena memang tahun depan adalah tahun-tahun luar biasa. Jakarta akan menghadapi dua kontestasi, yaitu Pilpres dan lima bulan kemudian adalah Pilkada pemilihan Gubernur DKI Jakarta, ini luar biasa,” imbuhnya.
Eki menyarankan agar siapapun yang menjadi Pemimpin Nasional (Presiden), khususnya Pemimpin DKI Jakarta benar-benar sosok yang diharapkan rakyat.
“Siapapun Pemimpin Nasional, khususnya yang memimpin DKI Jakarta, dalam waktu satu tahun ini dengan energi yang luar biasa kita dapatkan sosok yang diharapkan oleh masyarakat Indonesia, yang diharapkan oleh kita semua sosok lebih baik,” sarannya.
Eki berharap, pemimpin kedepan bisa menyejukkan Jakarta, bisa juga menjadi satu barometer. “Kita sudah banyak mengalami degradasi-degradasi pemimpin, dimana DKI Jakarta fokusnya hanya untuk bagaimana menjadi presiden. Mudah-mudahan Jakarta nanti di tahun 2024 bisa fokus untuk membangun Jakarta hingga selesai, khususnya dapat memberdayakan sumber daya manusianya. Jakarta jadi Kota Global, menjadi Kota Internasional yang luar biasa dengan tidak menghilangkan ornamen asli budaya lokal.”
Sebagai seorang Tenaga Ahli Direksi PD Pasar Jaya, Eki Pitung juga menyinggung terkait harga pangan dan sembako yang masih stabil di Pasar Tradisional.
“Dalam menghadapi Bulan Ramadan dan Idul Fitri, mudah-mudahan ketersediaan pangan dan sembako diharapkan tidak mengalami masalah bagi masyarakat Jakarta. Kita dari PD Pasar Jaya, meyakini tidak ada kelangkaan sembako hingga menyambut Idul Fitri. Namun, jika ada harga-harga yang sifatnya naik, itu tidak hanya di sektor pangan saja, tapi mungkin adanya juga kebijakan dari pemerintah pusat,” jelasnya.
PD Pasar Jaya dalam menghadapi Idul Fitri tahun ini penyediaan bahan pokok hampir mencapai 80 persen dan tidak ada kelangkaan hingga Idul Fitri. Mulai dari minyak, telur, beras, dan beberapa sembako yang lain sudah siap. “Semua stabil menjelang Idul Fitri,” ucapnya.
Eki berpesan kepada masyarakat yang gemar belanja secara online bukan suatu masalah, tapi masyarakat harus bisa menghidupkan UMKM dan pasar-pasar tradisional.
“Dari mana kita bisa menghidupi pasar tradisional, jika bukan dari kita yang belanja di pasar tradisional. Kita wajib sebagai masyarakat Indonesia memajukan UMKM melalui pasar tradisional,” pungkas mantan Wakil Ketua Umum Bamus Betawi tersebut.
Melalui unggahan video singkat, Eki Pitung mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa bagi masyarakat Indonesia, khususnya warga DKI Jakarta yang menjalankan.
“Pesan saya kepada masyarakat Jakarta, khususnya masyarakat Indonesia, di Bulan Suci Ramadan ini kita dapat jaga nafsu dan niat buruk kita. Jangan sampai kita terpancing dalam situasi politik. Lebih baik kita fokus tingkatkan ibadah di Bulan Suci Ramadan. Jangan buang waktu urus politik, belum tentu tahun depan kita ketemu Ramadhan. Kita fokus saja ibadah,” tutupnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Michael |
Editor | : Michael |
Sumber | : Special Report |