Dalam pandangannya, TB Masa mengatakan bahwa, “kelemahan pokok Parpol Islam adalah, tidak memiliki figur yang kuat, mesin politik lemah, ketidak mampuan menyelesaikan persoalan real di masyarakat (seperti judi online yang tidak bisa di selesaikan sebesar 155 Triliyun, narkoba yang memakan korban 50.000 orang per hari, TPPO, dll), opini publik yang dibangun oleh media masa pada umumnya merugikan islam (Terosisme yang selalu di vonis Islam), serta tidak memiliki sponsor untuk pendanaan yang kuat dalam memenangkan catur politik, karena amandemen tidak bisa memiliki tempat untuk musyawarah, diadakannya Pilpres langsung,” ungkapnya.
Sementara Rocky Gerung menyampaikan, “memang pemimpin harus punya narasi, bukan kerja, kerja, kerja lalu mangkrak. Harus ada persekutuan antara masyarakat, politik dan buruh agar menciptakan pandangan yang luas dalam memimpin,” sindirnya dalam acara Sarahsehan yang di gelar FKM PPP.
Di lokasi yang sama, Prof. Dr. Husnan Bey Fananie menerangkan kepada media, bahwa seorang pemimpin bangsa harus memiliki empat visi dasar dalam dirinya agar dapat memimpin Bangsa Indonesia menjadi lebih maju.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Setiap pemimpin tentunya memiliki karakter yang berbeda, tapi tentunya mereka harus memiliki visi dasar dalam membangun bangsa, seperti Nobel Characters yaitu budi pekerti dan budi bahasa, kemudian Sound Body atau jasmani yang sehat, Pengerahan Luas, dan freedom atau bebas berekspresi. Itu semua ada dalam sosok Anis Baswedan,” tutup mantan Duta Besar Indonesia untuk Azerbaijan itu.
FKM akan deklarasikan pilihannya di Yogyakarta pada 30 Oktober 2022 mendatang. FKM sendiri lahir untuk membantu PPP melakukan migrasi labeling azasnya kepada milenial sebagai kebutuhan, serta FKM ingin melakukan transformasi struktural ke dalam politik elektoral yang berkarakter dan taat azas.
Tentang Forum Ka’bah Membangun (FKM)
1. Latar belakang didirikannya Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Forum Ka’bah Membangun (FKM), sebagai bentuk keprihatinan dan kepedulian dari kader-kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP), yang mayoritas tidak duduk dalam kepengurusan PPP. Kami mengamati bahwa perolehan suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dari Pemilihan Umum Tahun 1999, atau masa reformasi sampai dengan saat ini terus menerus mengalami penurunan yang sangat signifikan;
2. Partai Persatuan Pembangunan (PPP), semasa akhir-akhir Orde Baru, dengan yaitu PEMILU 1997, perolehan suara mencapai 89 kursi, saat ini setelah 5 kali mengikuti Pemilu,. PPP hanya peroleh 19 kursi atau 4.52 persen (lebih sedikit dari ambang batas PT 4 persen).
3. Dari rasa keprihatinan dan kepedulian tersebut, maka kami mendirikan Organisasi Kemasyarakatan berdasarkan UU. No. 17 Tahun 2013, dan saat ini sudah mendapat pengakuan secara resmi berdasarkan Surat Pengesahan yang ditanda tangani oleh Direktur Jendral Administrasi HIukum dan Umum No. AHU-0009379.AH.01.07.Tahun 2022 tanggal 12 September 2022, atas nama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, sebagai “Legal Standing”;
4. Adapun tujuan didirikannya Forum Ka’bah Membangun (FKM), yaitu berusaha untuk mempertahankan dan mengembangkan “Elektabilitas” Partai Persatuan Pembangunan (PPP), agar dalam Pemilihan Umum Tahun 2024, masih eksis di Senayan, dengan cara:
- Merekrut kadar PPP yang saat ini tidak duduk di kepengurusan, tapi masih produktif, loyal dan potensial.
- FKM akan mendukung Plt. Ketua Umum apabila dikukuhkan melalui Musyawarah Luar Biasa (MLB), agar sesuai dengan Undang-Undang Pemilu No. 7 Tahun 2017.
- Mengunjungi atau bersilaturahmi kepada para ‘Alim Ulama dan Tokoh Masyarakat yang berasal dari Para Pendiri PPP, yaitu para Ulama dari Nahdlatul Ulama (NU), Muslimin Indonesia (MI), Syarikat Islam (SI), dan Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI).
- Mengunjungi atau bersilaturahmi kepada Ormas Islam lainnya, seperti Al Wasliyah, Al Ittihadiyah, Al Irsyad Al Islamiyah, Persatuan Islam (PERSIS), Persatuan Umat Islam (PUI), Matlaul Anwar (MA), Nahdatul Wathan (NW), Muhammadiyah, Dewan Dakwah Islamiyah (DDII), Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Himpunan Bina Mu’alaf Indonesia (HBMI), Hidayatullah, KAHMI, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pelajar Islam Indonesia (PII), dan lainnya.
5. Pada prinsipnya, FKM didirikan untuk mempererat persaudaraan sesama muslim (Ukhuwwah Islamiyah), persaudaraan sesama anak bangsa (Ukhuwwah Wathoniyah), dan persaudaraan sesama manusia di dunia (Ukhuwwah insaniyyah).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Michael |
Editor | : Michael |
Sumber | : Special Report |
Halaman : 1 2