Sistem perekonomian nasional juga sudah berubah. Sistem ekonomi Pancasila, yang memisahkan dengan jelas antara Koperasi usaha rakyat, BUMN serta Swasta, dibuah menjadi ekonomi liberal kapitalistik.
“Cabang produksi yang menyangkut hajat hidup orang, perlahan tapi pasti telah dimasuki oleh swasta yang berkolaborasi dengan Asing. Sehingga apa yang kita lihat dan rasakan belakangan ini, semua seperti berjalan suka-suka. Aturan yang tidak sesuai, diganti. Undang-Undang dikebut cepat untuk disahkan, tidak peduli meskipun masyarakat menolak,” katanya.
LaNyalla menegaskan, inilah yang kerap ia sebut bangsa yang telah durhaka kepada para pendiri bangsa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Oleh karena itu, saya berharap Gerakan Pembumian Pancasila harus melakukan upaya untuk mengembalikan Pancasila sebagai falsafah sekaligus landasan dasar kita dalam berbangsa dan bernegara,” katanya.
Menurutnya, tanpa itu bangsa ini akan semakin jauh meninggalkan cita-cita para pendiri bangsa. Dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia tidak akan pernah terwujud.
Sebab, mazhab Liberal Kapitalis jelas memberi peluang seluas-luasnya kepada kekuatan modal dan kapital yang dimiliki segelintir orang untuk mengontrol dan menguasai kekuasaan.
“Karena itu kita harus menyadari kekeliruan kita sebagai bangsa. Kita harus kembali membumikan Pancasila. Indonesia harus berdaulat atas apa yang terkandung di dalam bumi, air, udara dan semua kekayaan alamnya. Tanpa kedaulatan, kita hanya akan menjadi negara yang diatur dan dikendalikan oleh negara lain. Dan pada akhirnya,
kekayaan negara ini akan dikuasai oleh segelintir orang, baik itu bangsa
kita sendiri maupun bangsa asing,” katanya.
Sementara Wakil Bupati Ende Erikos Emanuel Rede, menyambut baik hadirnya tokoh-tokoh nasional seperti LaNyalla.
“Hadirnya tokoh nasional seperti Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, membuktikan kepedulian pejabat pusat terhadap Ende. Mereka bukan hanya melaksanakan kegiatan peringatan hari lahir Pancasila, tapi juga pengakuan terhadap Ende sebagai Kota Pancasila,” katanya.
LaNyalla hadir bersama Anggota DPD RI asal NTT Hilda Manefa, Asyera Wundalero, Angelius Wake Kako, Senator Sulsel Andi Muh Ihsan dan Senator Maluku Utara Matheus Stefi Pasimanjaku serta Staf Khusus Ketua DPD RI Sefdin Syaifudin, Kepala Biro Pimpinan DPD RI Sanherif Hutagaol dan Staf Ahli Ketua DPD RI Baso Juherman.
Sementara dari Gerakan Pembumian Pancasila (GPP) hadir Ketua Dewan Pengurus Pusat Andrianus Manurung, Ketua GPP Ende Haribertus Gani dan Staf Khusus Kepala BPIP Romo Benny Susetyo.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Michael |
Sumber | : LaNyalla Center |
Halaman : 1 2