DETIKINDONESIA.CO.ID, BEKASI – Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Golkar Dra Hj.Wenny Haryanto bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar sosialisasi Program Percepatan Penurunan Stunting di Wiilayah Khusus kalangan pendeta dan Forum Pemuda NTT Bekasi Raya, bertempat di Gereja Victori Indonesia Hope Kota Bekasi yang berlokasi di komplek Ruko Grand Galaxi, Kecamatan Bekasi Selatan, Jumat (7/10/2022).
Ikut dalam sosialisasi tersebut Sebanyak 150 orang peserta dari kalangan pendeta dan Forum Pemuda NTT dan masyarakat di sekitar serta sejumlah narasumber dan ahli yakni Direktur Bina Kualitas Pelayanan KB pada BKKBN RI Martin Suanta, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Wahidin, serta Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bekasi, Marisi.
Dalam paparanya Wenny Haryanto mengingatkan kembali mengangkat bonus ddemografi menjelang Bangsa Indonesia pada tahun 2045 mendatang, ketika mayoritas masyarakat berada dalam usia produktif yakni antara usia 15 hingga 64 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Wenny, pada Januari 2021 Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar Rapat Terbatas antara Presiden dengan BKKBN. Rapat Terbatas ini membahas upaya penurunan angka Stunting yang ditargetkan mencapai 14 persen pada tahun 2024 mendatang.
“Dalam rapat terbatas dengan Presiden Jokowi saat itu, BKKBN diberikan tugas sebagai Ketua Penanganan Stunting, yang targetnya di tahun 2024 nanti harus mencapai 14 persen,” ungkap Wenny yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat (Jabar) VI meliputi wilayah Kota Bekasi dan Kota Depok ini.
Kepada para peserta sosialisasi yang hadir, Wenny kemudian menjelaskan mengenai Stunting bahwa, Stunting adalah suatu kondisi gagal pertumbuhan tubuh dan otak pada anak akibat kekurangan gizi dalam kurun waktu yang lama.
“Anak yang menderita stunting ini lebih pendek dari anak normal seusianya, tapi itu beda dengan kerdil yang disebabkan oleh kelainan genetik. Selain itu, anak juga mengalami keterlambatan dalam berfikir,” imbuh Wenny.
Wenny menambahkan, penyebab umum Stunting adalah akibat asupan gizi makanan yang kurang, sejak dalam kandungan, hingga terlihat pada saat anak berusia 2 tahun. “Kita sebagai orang tua bisa melihat atau mencermati beberapa gejala stunting,” katanya.
Wenny juga mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menurunkan jumlah angka penderita Stunting. “Jangan sampai generasi emas bangsa kita hilang akibat Stunting,” tegasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Mul |
Editor | : Delvi |
Sumber | : Media Patriot |
Halaman : 1 2 Selanjutnya