Demokrasi Majemuk

Senin, 17 Juli 2023 - 10:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Yudi Latif

Yudi Latif

Oleh: Yudi Latif – Pengamat Politik

Saudaraku, gelombang pasang politik identitas destruktif di bagai belahan bumi menunjukkan gejala ketergagapan demokrasi dlm menangani kecenderungan pluralisasi etno-kultural.

Hal itu tersimpul dlm buku The Great Experiment: Why Diverse Democracies Fall Apart and How They Can Endure, karya Yascha Mounk (2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Perkembangan demokrasi sejak awal pertumbuhannya spt di Athena hingga demokrasi modern di AS terbiasa menangani masyarakat homogen, atau masyarakat plural dgn suatu identitas dominan mensubordinasikan yg lain.

Kerajaan atau kekaisaran lebih efektif dlm menangani masyarakat heterogen. Alasannya, di dlm kerajaan (kekaisaran), rakyat tak terlalu berpengaruh dlm menentukan hukum dan kebijakan. Dlm demokrasi, peran rakyat sangat menentukan, oleh krn itu setiap kelompok bersaing utk mempengaruhinya.

Baca Juga :  Ti'eyom Tiom Adalah Kota Injil

Sejauh ini, belum pernah ada demokrasi yg berhasil menangani masyarakat majemuk scr setara, dgn memperlakukan segala golongan scr fair. Masyarakat heterogen telah lama menderita akibat dominasi kelompok mayoritas atau minoritas, dan anarki permusuhan antarkelompok krn lemahnya otoritas pemerintahan. Banyak org pesimis bahwa masyarakat heterogen bisa hidup berdampingan dlm harmoni, lalu tergoda seruan fasistik.

Untuk menjawabnya, demokrasi hrs menjalani proses eksperimentasi baru. Demokrasi kian perlu mengembangkan budaya kewargaan multikultural dgn menghormati perbedaan scr setara seraya mengupayakan kerangka titik temu. Tidak dlm bentuk “melting-pot” ala AS yg memaksa golongan minoritas berasimilasi pd kelompok dominan. Tidak dlm bentuk “salad bowl” ala Libanon, yg memberi kapling-kapling terpisah bg setiap golongan tanpa ruang peleburan. Bentuk idealnya sejenis “public park”, yg memberi ruang riungan bg masing-masing identitas seraya menyediakan arena permainan bersama, ajang bbgai kelompok bisa terlibat dan melebur.

Baca Juga :  Menemani Cak Anas pada halaman-halaman berikut!

Demokrasi jg memerlukan tata kelola politik inklusif yg menjamin kesetaraan politik dan kesempatan; tak hanya mengamodasi suara mayoritas, tp jg melindungi golongan minoritas-marjinal dan asal-usul teritorial, dgn kemampuan tata sejahtera yg berkeadilan dan berkemakmuran (Edulatif No. 11).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : YUDI LATIF
Editor : YULI A.H
Sumber :

Berita Terkait

Revisi UU Minerba; Langkah Maju Percepatan Hilirisasi
Mata Uang Dunia
Berita Acara Sumpah (BAS) Firdaus dan Razman Dibekukan Pengadilan Tinggi, Apa Pelajaran Bagi Advokat Lain?
Pesan Ketum di Rakernas, Partai Golkar Solid
Kongkriet! Arahan Ketua Umum DPP Partai Golkar di Rakernas
Menteri Bahlil Cermat
Pemerintah dan DPR Guyup Wujudkan Swasembada Energi
Presiden Prabowo Tentang Urgensi Patuh Pada Sistem Hukum dan Undang-Undang

Berita Terkait

Kamis, 13 Maret 2025 - 16:17 WIB

Bebas Pungli ! Ombudsman dan Wali Kota Padang Sepakat Larang Penjualan Seragam di Sekolah Negeri

Kamis, 13 Maret 2025 - 15:35 WIB

Ombudsman RI Dorong Revisi UU No. 37 Tahun 2008 untuk Adaptasi dengan Perkembangan Zaman

Kamis, 13 Maret 2025 - 14:32 WIB

Geisz Chalifah Kritik Pejabat Pertamina, NIC Sebut Sebagai Provokasi di Media Sosial

Rabu, 12 Maret 2025 - 13:19 WIB

Para Alumni UI Luncurkan Petisi Menolak Keputusan Rektor Terkait Kasus Bahlil Lahadalia

Senin, 10 Maret 2025 - 21:05 WIB

Pandangan Praktisi Hukum Iswan Samma, S.H.: Dewan Pers Independen Harus Hentikan Manuver Monopoli Dewan Pers Melalui Judicial Review

Senin, 10 Maret 2025 - 20:10 WIB

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni Lambat Menyelesaikan Permohonan Penggunaan Kawasan Hutan Bidang Pertambangan  

Senin, 10 Maret 2025 - 12:04 WIB

Pegiat Hukum Soroti Mutasi Staf Ditjen Hubla Terkait Konflik Kepentingan, Menteri Perhubungan Diminta Bertindak

Sabtu, 8 Maret 2025 - 15:53 WIB

Viva Yoga Mauladi, Wakil Ketua Umum DPP PAN : Komitmen PAN Menjaga Amanah Reformasi

Berita Terbaru