Menurut Bang Jun “Tindakan kekerasan maupun intimidasi yang terjadi kepada rekan wartawan Nurkholis perlu diperhatikan juga kerugian Materil dan Imateril atau dampak yang di alami tidak hanya cedra fisik tapi harga diri serta martabat seorang suami yang juga berprofesi sebagai wartawan, dipukul didepan istri dan keluarganya, ini sudah pasti sangat mencerdai rasa kemanusiaan karena wartawan juga manusia bukan binatang yang begitu saja langsung mainpukul dan di intimidasi depan public.
Lanjutnya, “Apa yang diungkapkan Nurkcholis merupakan Idealita dan Realita yang terjadi dari berbagai kejadian sejak lama dan informasi yang didapat selama ini, karena idealita itu memiliki makna “apa yang seharusnya didapatkan/diperoleh” Seperti diketahui wartawan itu dituntut untuk mampu mengembangkan profesi jurnalistiknya.
“Hal yang disampaikan oleh rekan wartawan Nurkholis merupakan jiwa moralitas dari keseluruhan norma-norma, nilai-nilai dan sikap seseorang atau masyarakat, adalah sikap hati yang terungkap dalam perbuatan lahiriah, dengan mengambil sikap yang baik karena ia sadar akan kewajiban dan tanggungjawabnya dan bukan mencari keuntungan semata, karena ia sadar masih memiliki keluarga yang harus ia jaga dan lindungi dari penghinaan terhadap harkat dan martabatnya sebagai kepala keluarga dengan bekerja atau menjalakan tugas profesi wartawan” ungkap bang Jun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Perlu diketahui bahwa, media selain berfungsi menyiarkan informasi, media juga berfungsi mendidik, mengajak, dan menyajikan ruang ilmu pengetahuan bagi pembacanya. Bahkan, peranan media sebagai sarana komunikasi, sangat menentukan perubahan moral dan watak masyarakat.
Kalau apa yang di anggap pihak Muhammad Sinen dari perbuatan ponakanya Ary dan saudaranya sendiri Usman Sinen dengan membawa jabatannya sebagai pejabat pemerintah Kota Tidore Kepulauan, hendaknya harus lebih arif dan bijaksana berdasarkan Adat Seatorang untuk mampu melakukan mediasi pendapat atau keterangan kedua pihak dengan diceritakan secara bersama-sama. Sebab wartawan berpegang pada prinsip moral, kode etik wartawan ‘katakan yang benar walaupun pahit’.
Karena akurasi sangat menentukan dan penting dalam pemberitaan. Untuk mendapatkan akurasi, yang harus diutamakan adalah check and recheck. Informasi yang disampaikan wartawan harus secara fair, jujur dan tidak berprasangka (su`uzan).
Harap bang jun, kedepan dan seterusnya jangan ada lagi kekerasan dan intimidasi terhadap wartawan, karena memandang mereka sebagai kuli tinta atau pencari berita semata, yang tak memiliki kekuatan apa-apa dan apa-apanya, tapi semua harus tau dengan jiwa sosialnya, kalau negara masih bisa bertahan karena ada wartawan yang masih menjaga harkat dan martabat bangsa Indonesia. Tutup
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Delvi |
Editor | : Fikram |
Sumber | : |
Halaman : 1 2