Devie Rahmawati: Mendorong Kebijakan Inklusif untuk Menghadapi Tantangan Media Sosial

Rabu, 4 Desember 2024 - 17:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Dewasa ini media sosial telah menjadi kekuatan baru dalam pembentukan ranah publik di berbagai aspek kehidupan. Jika dibandingkan dengan media konvensional, media sosial memiliki potensi yang lebih besar dalam produksi dan persebaran informasi secara masif dan egaliter.

Dengan demikian, media sosial tentunya mempunyai peran penting dalam penguatan demokratisasi dan emansipasi publik untuk mengakses ranah publik.

Disamping memberikan dampak yang baik dalam hal penguatan partisipasi publik dalam menyikapi berbagai isu dan masalah yang muncul ke permukaan, nyatanya media sosial juga menimbulkan sejumlah masalah yang saling berkaitan dan berpotensi memperburuk kondisi sosial jika tidak ditangani dengan tepat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Untuk itu penting untuk memberikan perhatian khusus, kerjasama serta kebijakan yang inklusif.

Baca Juga :  Kantor Gubernur Papua Pegunungan Harus Selesai Secara Adat, Ini Kata Tokoh Papua Muslim

Hal senada juga dikemukakan oleh Pengamat Sosial dari Universitas Indonesia (UI), Devie Rahmawati, ia mengemukakan bahwa kecanggihan teknologi informasi telah memanjakan penggunanya untuk memilih hidup di ruang-ruang yang mereka sukai saja, yang cenderung menjadi homogen yang membuat masyarakat menjadi sensitif dan sukar menerima perbedaan karena larut dalam pergaulan yang homogen di ruang digital.

“Kalau kita amati secara seksama, kecanggihan teknologi informasi membuat masyarakat kita punya kecenderungan menjadi sangat sensitif serta sukar menerima perbedaan karena larut dalam pergaulan yang homogen di ruang digital”, ungkap Devie Rahmawati saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa (3/12/24).

Devie juga turut memberikan pandangannya terkait maraknya hoaks dan ujaran kebencian yang beredar di media sosial di tengah pelaksanaan Pilkada Serentak 2024, ia menegaskan bahwa semua calon yang ikut berkompetisi dalam Pilkada ini punya tanggung jawab moral untuk menyatukan kembali masyarakat pasca Pilkada.

Baca Juga :  NasDem Umumkan Capres dan Cawapres 10 November 2022

Selanjutnya Devie Rahmawati juga turut menyoroti fenomena maraknya judi online di tanah air, menurutnya Judi online adalah kanker sosial yang bisa menghancurkan keluarga hingga kehidupan para pelakunya. Bahkan dalam ruang yang lebih besar, praktik judi online bisa mengancam keutuhan negara.

“Judi online ini adalah kanker sosial, bisa betul-betul melumpuhkan bangsa. Judi online merusak pondasi negara, yaitu keluarga,” kata Devie Rahmawati kepada wartawan, Selasa (3/12/24).

Disamping sejumlah hal diatas, Pengamat sosial Devie Rahmawati juga menjabarkan sejumlah masalah sosial yang sedang ramai di perbincangkan di media sosial yakni:

1. Kesenjangan sosial & ekonomi

Upaya Mengurangi Kesenjangan dengan memberikan akses pendidikan yang lebih merata bagi semua lapisan masyarakat untuk mengurangi perbedaan keterampilan dan peluang. Mengimplementasikan sistem perpajakan yang lebih progresif untuk memastikan redistribusi kekayaan yang lebih adil.

Baca Juga :  Persiapan Seru Olahraga, Wartawan Bireuen Lakukan Pertandingan Uji Coba Melawan Kemenag

Pemerintah dapat menyediakan program perlindungan sosial, seperti bantuan langsung tunai, subsidi kesehatan, dan pendidikan gratis atau terjangkau untuk kelompok miskin. Meningkatkan kesempatan kerja bagi masyarakat miskin dan marginal melalui pelatihan keterampilan dan penciptaan lapangan kerja yang inklusif.

2. Perubahan Iklim & kerusakan lingkungan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis :
Editor :
Sumber :

Berita Terkait

Diduga Membeck’up Aktifitas Galian C Ilegal, Muamil Meminta Kapolda Malut Copot Kapolsek Obi
PB-FORMMALUT Minta Kapolsek Obi Tindak Tegas Galian C, Milik Hasan Hanafi 
Soal Kasus Korupsi Bank BPRS, Kejari Halsel Di Demo 
Pemkot Tidore Raih Penghargaan Pengelolaan TKD Terbaik T.A 2024
TPID Kota Tidore Gelar Rakor Pengendalian Inflasi Jelang Nataru
Dorong Pembangunan Kaimana Berbasis Data, Bupati Freddy Thie Jalin Kermitraan Strategis Dengan BPS RI
Sambut Perayaan Natal Akbar STEMI 2024, Timothy: Akan ada 7 Ribu Vokalis dan Pemusik
Pemkot Tidore Kembali Raih Penghargaan Predikat Kepatuhan Pelayanan Publik dari Ombudsman

Berita Terkait

Minggu, 22 Desember 2024 - 14:25 WIB

Diduga Membeck’up Aktifitas Galian C Ilegal, Muamil Meminta Kapolda Malut Copot Kapolsek Obi

Minggu, 22 Desember 2024 - 12:55 WIB

PB-FORMMALUT Minta Kapolsek Obi Tindak Tegas Galian C, Milik Hasan Hanafi 

Minggu, 22 Desember 2024 - 12:54 WIB

Soal Kasus Korupsi Bank BPRS, Kejari Halsel Di Demo 

Minggu, 22 Desember 2024 - 09:41 WIB

Pemkot Tidore Raih Penghargaan Pengelolaan TKD Terbaik T.A 2024

Minggu, 22 Desember 2024 - 06:54 WIB

Dorong Pembangunan Kaimana Berbasis Data, Bupati Freddy Thie Jalin Kermitraan Strategis Dengan BPS RI

Kamis, 19 Desember 2024 - 16:09 WIB

Pemkot Tidore Kembali Raih Penghargaan Predikat Kepatuhan Pelayanan Publik dari Ombudsman

Kamis, 19 Desember 2024 - 16:03 WIB

Hadiri Investment Forum, Bupati Freddy Thie Perkenalkan Pariwisata Kaimana

Kamis, 19 Desember 2024 - 15:56 WIB

Pemkab Kaimana Kembangkan Ekowisata Berkelanjutan di Teluk Triton

Berita Terbaru

Daerah

Soal Kasus Korupsi Bank BPRS, Kejari Halsel Di Demo 

Minggu, 22 Des 2024 - 12:54 WIB

Teraju

Konflik Politik dan Resolusi

Minggu, 22 Des 2024 - 09:34 WIB