Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf mengatakan para aktivis perempuan di lingkungan NU memiliki komitmen kuat untuk menjadikan perempuan sebagai perempuan mandiri dan berkualitas.
“Tidak ada gerakan perempuan yang lebih kuat sampai dengan menentukan dinamika masyarakat melebihi gerakan di lingkungan perempuan Nahdlatul Ulama. Mudah-mudahan dengan gerakan NU Women ini atau perempuan NU atau Wanudiyo NU ini semua akan membawa kita kepada masa depan perempuan yang lebih baik, pada kualitas peran perempuan yang lebih baik, meningkatnya kualitas perempuan akan meningkatnya kualitas peradaban,” tegas KH Yahya Cholil Staquf.
Sementara itu, Ketua Organizing Comitte NU Women, Yenny Wahid menyatakan bahwa semangat kesetaraan sejak awal sudah didengungkan oleh para ulama NU. Pihaknya selain akan lebih masif melakukan program-program pemberdayaan perempuan, juga mengedukasi masyarakat dan kelompok perempuan tidak menjadi korban kekerasan.
“NU women akan melakukan program-program peningkatan kapasitas, membentuk satgas perempuan, yang punya tugas utama untuk membentuk mekanisme pencegahan dan penanganan kekerasan. Selain itu, NU Women Fest juga berperan sebagai aggregator maupun juga ruang konsolidator, agar perempuan-perempuan NU bisa lebih dinamis lagi dalam memperjuangkan berbagai macam isu-isu yang berkaitan dengan perempuan, untuk menjawab permasalahan yang dihadapi umat manusia serta masyarakat NU. Kami akan fokus pada 3 isu besar, yaitu penguatan perlindungan perempuan dan anak, penanggulangan perubahan iklim dan pemberdayaan perempuan NU secara ekonomi, sosial, politik, maupun keagamaan. NU women bersama dengan para mitra akan memberikan literasi keuangan pada satu juta orang perempuan selama beberapa tahun kedepan agar bisa lebih berdaya secara finansial,” tutur Yenny.
Penulis | : Tim |
Editor | : Michael |
Sumber | : |
Halaman : 1 2