Di Dukung BAKAMLA RI, Gebrakan Walikota Tidore Siap Bangun Museum Bawa Laut Berkelas Dunia

Kamis, 1 September 2022 - 08:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah Kota Tidore kepulauan dan Universitas Indonesia (UI) menggelar audiensi bersama Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI di Kantor Bakamla RI, Jakarta Pusat. Kemarin, Rabu (31/8/2022).
Dalam pertemuan tersebut, Walikota Tidore Kepulauan, Capt. Ali Ibrahim serta Dosen Fakultas Ilmu Adminisitrasi UI Dr. Rachma Fitriati, M.Si., M.Si (Han) bersama Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Hamid Abd. Latief SPi,. MSi diterima langsung oleh Kepala Bakamla RI, Laksdya TNI Aan Kurnia, S.Sos,.M.M didampingi Laksda Drs. I Putu Arya Angga S Deputi Informasi, Hukum dan Kerjasama Bakamla beserta jajaran.
“Saya bersama Pak Walikota Tidore Kepulauan menyampaikan ke Pak Bakamla terkait bagaimana membangun sinergitas dan kolaborasi antara Pemkot Tidore Kepulauan dengan Bakamla untuk membuat sebuah sistem keamanan dan keselamatan laut yang baik di perairan Tidore, terutama terkait dengan pengamanan situs Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) peninggalan Spanyol pada abad 16,” ujar Rachma Fitriati di Aula Bakamla kemarin.
Pada kesempatan tersebut, Walikota Tidore Kepulauan, Capt. Ali Ibrahim menyampaikan bahwa pihaknya kini tengah menggencarkan sosialisasi dan promosi perihal wisata laut berkelas dunia yang menjadi destinasi unggulan kota Tidore Kepulauan untuk Membangun Daya Saing Daerah. Bahkan, kata Ali, pihaknya juga sedang menginisiasi pembangunan museum atau situs bawah laut mengingat banyaknya potensi wisata Bahari yang dapat mengangkat pariwisata Maluku Utara ke kancah Internasional.
“Saat ini kami sedang menggagas pembangunan museum bawah laut dimana nantinya akan diperlihatkan berbagai barang peninggalan sejarah. Seperti kita tahu bahwa Tidore memiliki sejumlah warisan budaya bawah air yang jika dikembangkan, saya optimis akan menjadi wisata bahari internasional,” kata Ali.
Ali juga mengungkapkan, di Tidore terdapat begitu banyak potensi wisata bahari dan wisata sejarah yang dapat dibangun di bawah laut. Terlebih, lanjut Ali, setelah ditemukannya peniggalan bawah laut seperti situs Soasio, Situs Tongowai serta keberadaan beberapa landmark bersejarah seperti istana, masjid, makam, dermaga dan jembatan Kesultanan Tidore.
“Lebih dari itu, dulu di perairan Tidore itu ada Meriam portugis buatan Macao yang dibikin oleh pembuat Meriam portugis terkenal yaitu Manuel Tavare. Meriam dan puluhan guci peninggalan Kapal Spanyol yang tenggelam abad ke-16 ini, itu sudah diangkat ke daratan tahun 1990an. Sayangnya, guci-guci tersebut kurang mendapat atensi dari wisatawan, terlebih disimpan begitu saja di gudang milik Pemkab Halmahera Tengah.”
Rachma Fitriati, akademisi UI yang menaruh perhatian besar terhadap Daya Saing Daerah berpendapat, andaikan guci-guci ini dikembalikan ke dasar laut (release) di tempat temuan semula situs peninggalan bawah laut di Kelurahan Tongowai, maka guci-guci ini akan menjadi obyek wisata selam yang unik dan menarik, karena tidak ditemukan di lokasi penyelaman lainnya di Indonesia.
Situs Wisata Warisan Budaya Bawah Laut Soasiu, Kora Tidore Kepulauan, Foto : Pribadi
Situs Wisata Warisan Budaya Bawah Laut Soasiu, Kora Tidore Kepulauan, (Foto : Pribadi)
Bahkan, Rachma mendorong Pemkot Tidore Kepulauan membangun Museum Bawah Laut, dengan dukungan dari Pemerintah Pusat, Kemenko Maritim dan Investasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jika Museum Bawah Laut ini terwujud, maka Kota Tidore Kepulauan akan menjadi obyek wisata mendunia karena unik dan langka.
Menanggapi hal itu, kepala Bakamla, Aan Kurnia menyambut baik serta mendukung rencana Pemkot Tidore Kepulauan untuk membangun Museum Bawah Laut tersebut. Bahkan, Aan mengungkapkan bahwa pihaknya bersedia untuk kerjasama membangun Stasiun Pemantauan Keamanan dan Keselamatan Laut (SPKKL) di Tidore Kepulauan.
“Saya apresiasi Walikota Tidore Kepulauan, Capt Ali telah melibatkan Bakamla dalam pengamanan dan keselamatan laut, dan itu sejalan dengan PP 13 tahun 2022 bahwa leading sektor keamanan laut adalah Bakamla,” ungkap Aan.
Sebagai informasi, Kota Tidore Kepulauan memiliki potensi menyelam yang sangat unik dengan peninggalan situs bersejarahnya. Temuan situs peninggalan bawah laut di Kelurahan Soasio dan Tongowai serta keberadaan beberapa landmark bersejarah di Tidore termasuk situs Barang Muatan Kapal Tenggelam, yaitu Kapal Trinidad.

Foto Bersama Kepala Bakamla RI, Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia, S.Sos,.M.M. dan Walikota Tidore Kepulauan, Capt. Ali Ibrahim dan rombongan, Foto : Pribadi

Baca Juga :  Doa Anies Dan Olly Dondokambey Untuk Capten Ali Ibrahim
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Delvi
Editor : Airlangga
Sumber : Kumparan

Berita Terkait

Setyo Budiyanto Terpilih Sebagai Ketua KPK 2024-2029
Bertemu Jajaran Bappebti, Bamsoet Apresiasi Beroperasinya Bursa Kripto Indonesia 
Bahlil Optimis Golkar Menang 60 Persen di Pilkada Serentak 2024
KPK Harapkan Dewas Terpilih Sosok yang Berintegritas
Mardiono Beri Sinyal Maju Sebagai Ketua Umum PPP
Jokowi Hadiri Kampanye Terbuka Paslon Luthfi-Yasin di Purwokerto
12 Siswa SMK Global Pratama Obi Magang di Tambang Nikel PT Wanatiara Persada
Ketua DPD RI Siap Bentuk Pansus Judi Online