Dikatakannya, tak ada yang instan dalam meraih cita-cita. Ia pun meminta pengurus dan anggota HIPMI Jatim tak melihat LaNyalla saat ini, yang mungkin oleh sebagian orang dinilai berhasil sebagai pengusaha, yang kemudian diberi amanah dalam jabatan publik.
“Sekali lagi, jangan melihat kondisi saat ini. Tapi cermatilah prosesnya, terutama bagaimana kita membangun kepercayaan dan usaha tanpa lelah. Terus mencoba dan mencoba lagi. Gagal adalah bagian dari proses,” papar LaNyalla.
Tekad yang kuat adalah bahan bakarnya. Tidak mudah putus asa adalah prinsipnya. Dan, memberi manfaat bagi banyak orang adalah tujuan utama. Karena sebagai pengusaha haruslah memberi manfaat.
“Paling minimal adalah membuka lapangan kerja. Dan maksimal adalah berbagi untuk sesama. Karena sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi sesama,” urai dia.
LaNyalla sangat percaya kepada kekuatan dan semangat kaum muda, terutama dalam menggerakkan perekonomian, baik di tingkat regional maupun nasional. Sebab, katanya, sifat dasar dari anak muda adalah progresif dan penuh energi.
“Tetapi saya ingatkan, untuk tetap menghargai proses. Karena proses adalah kawah candradimuka untuk belajar dan mengambil hikmah. Jangan ingin instan dan serba cepat. Apalagi untuk menjadi crazy rich, tetapi ujung-ujungnya bermasalah,” pesan LaNyalla.
Ia juga mengingatkan agar sebagai pengusaha tidak gemar memamerkan gaya hidup yang bergelimang harta di tengah situasi rakyat yang sedang menderita akibat krisis ekonomi dan kesulitan untuk mengakses pemenuhan kebutuhan ekonomi.
“Perilaku seperti itu sangat menyakiti hati rakyat. Dan Anda harus tahu, ungkapan hati rakyat yang menderita adalah doa yang menembus Arsy,” tegas LaNyalla.
Menurut LaNyalla, negara ini butuh orang-orang yang memiliki empati. “Memiliki kecerdasan emosional dan moral. Memiliki adab dan akhlak dan itu harus ditanamkan kepada kader-kader HIPMI,” ingat LaNyalla.
Sebab, hanya dengan hal itu HIPMI bisa memberi kontribusi nyata untuk Indonesia yang lebih baik ke depan.
“Selamat berproses untuk semua kader HIPMI Jatim. Saya yakin Anda semua kelak akan bisa menjadi pengusaha pejuang, pejuang pengusaha, yang selalu menempatkan kepentingan umat di atas
kepentingan pribadi. Yang bisa memberi solusi atas masalah masyarakat,
sekaligus menggerakkan ekonomi Indonesia,” demikian LaNyalla.
Penulis | : Tim |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2