DETIKINDONESIA.CO.ID, BANDA ACEH – Keterpurukan bangsa ini disebut Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, sebagai akibat dari adanya begal konstitusi. Hal ini yang mendorong LaNyalla untuk terus memperjuangkan agar bangsa kembali kepada UUD 1945 naskah asli untuk selanjutnya disempurnakan dengan teknik adendum.
Namun, ia justru dituding tengah membegal konstitusi. LaNyalla pun balik bertanya siapa yang sesungguhnya melakukan pembegalan terhadap konstitusi.
Menurutnya, pembegalan konstitusi dapat dilihat dari berubahnya falsafah bangsa yakni Pancasila yang tak lagi menjadi ideologi yang dijabarkan di dalam isi Konstitusi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Siapa yang sesungguhnya sedang membegal konstitusi yang dirumuskan para pendiri bangsa? Jika sebelumnya konstitusi menjabarkan Pancasila, saat ini justru menjabarkan ideologi liberalisme, individualisme dan mekanisme pasar bebas,” tutur LaNyalla, saat Festival Adat Kerajaan Aceh Majelis Agung Raja dan Sultan Aceh di Banda Aceh, Rabu (14/12/2022).
Meminjam istilah Profesor Kaelan dan Profesor Sofyan Effendi dari UGM, LaNyalla mengatakan perubahan konstitusi tahun 1999 hingga 2002 adalah pembubaran terhadap negara Proklamasi 17 Agustus 1945 dan kudeta terselubung terhadap
NKRI. Sebab, 95 persen isi dari konstitusi telah diubah.
“Jadi siapa sebenarnya yang membegal konstitusi? Siapa yang menghilangkan Sila Keempat dari Pancasila? Siapa yang meninggalkan mazhab kesejahteraan sosial, sehingga oligarki ekonomi dan oligarki politik makin membesar dan mencengkeram? Dan yang berkontribusi
merusak kohesi bangsa ini akibat Pilpres langsung,” tutur LaNyalla.
Senator asal Jawa Timur itu melanjutkan, banyak paradoksal dan keganjilan yang terjadi di Indonesia akibat meninggalkan Pancasila.
Yang paling nyata nampak di depan mata adalah, Indonesia yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) ini tetapi rakyatnya miskin dan utang luar negerinya menumpuk.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Admin |
Sumber | : Lanyalla Center |
Halaman : 1 2 Selanjutnya