DETIKINDONESIA.CO.ID, HALTENG- Ketidak adilan yang menimpa 28 KK warga pemilik lahan di kabupaten Halmahera Tengah hingga saat ini belum mendapatkan solusi
Pasalnya PT. Tikindo Energi diduga bersekongkol dengan pihak pemerintah daerah kabupaten Halmahera Tengah dalam menyeroboti lahan seluas 540Hektar milik 28 KK warga desa Kulo Jaya
Ketua DPD GMBI Wilter Malut, Sadik Hamisi, kepada awak media pada Minggu (6/3/2022) menjelaskan “Hal ini dapat dibuktikan dengan maraknya permasalahan penyerobotan lahan milik warga pribumi oleh kaum korporat asing, seperti yang terjadi kepada masyarakat 28 KK di Desa Kulo Jaya, Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), Provinsi Maluku Utara (Malut) saat ini,” ujar Sadik Hamisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Seperti yang kita ketahui bersama didalam pasal 33 ayat 3 UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, dan pasal 2 UUPA bahwa Bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya, dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Namun amanah konstitusi sebagaimana dimaksud ini seakan tidak lagi berpihak kepada rakyat, dikarenakan negara telah menguasai segalanya dan dimanfaatkan hanya untuk kepentingan segelintir orang, terutama kaum korporat asing.
Sadik mengisahkan bahwa Warga Desa Kulo Jaya sebanyak 28 KK, adalah merupakan masyarakat pemilik lahan rintis yang seluas 540 Ha, dimana lahan tersebut awalnya di dapatkan dari sauadara Lewi Maliong, yang merupakan orang suku dalam atau togutil. Di mana masa kecil Lewi Maliong bersama orang tuanya selalu berkebun berpindah – pindah tempat.
Lanjut Sadik, dikisahkan Lewi Maliong bahwa setelah dirinya menginjak usia dewasa saat itu pula Lewi kembali merintis lahan di areal Kilo 25, Desa Kulo Jaya, dan pada tahun 2008 Lewi Maliong membagikan lahan seluas 540 Ha kepada 27 Kepala Keluarga (KK), di tambah dengan dirinya (Lewi Maliong) sehingga menjadi 28 KK, dan setelah itu pembagian lahan tersebut dilaporkan ke Kepala Desa Kulo Jaya saat itu yakni Eka Hidayat. Dimana kemudian 28 KK tersebut mengajukan permohonan kepada Kepala Desa (Kades) Kulo Jaya, untuk dapat mengeluarkan Surat Keterangan Kepemilikan Lahan (SKKL dan atau SKT) sehingga ke 28 KK ini bisa memiliki bukti Sah kepemelikan lahan tersebut.
Setelah ada SKT dari Kades Kulo Jaya ke 27 KK ini bersama – sama dengan Lewi hingga menjadi 28 KK dan menyepakati untuk kembali melakukan pembukaan lahan seluas 540 Ha dengan cara merintis bersama – sama, yang mana 28 KK ini ada yang menyumbang mesin sensor, bibit kelapa parang, lampu strongkeng utk kegiatan pembukaan lahan tersebut. Selain itu ada juga yang memberikan oprsional berupa uang untuk dibelikan sembako, minyak tanah, dan serta kebutuhan lainnya, guna menunjang kegiatan pekerjaan lahan tersebut.
Namun sayangnya setelah dibukanya lahan tersebut kata Sadik, ke 28 KK ini langsung membentuk kelompok tani yang diberi nama kelompok tani Citra Pribumi, dimana Ketua Kelompoknya adalah Lewi Maliong itu sendiri, setelah dalam perjalanan merintis lahan tersebut tiba-tiba masuk lah perusahan PT Tikindo Energi yang bergerak pada tambang nickel, dan melakukan pembongkaran lahan di kilo 25 dimana pembongkaran tersebut didalamnya terdapat lahan rintis 28 KK warga Desa Kulo Jaya.
“Pada saat PT. Tikindo Energi masuk dan membongkar lahan rintis milik warga masyarakat 28 KK tersebut, mereka pun langsung datang dan bertemu pihak PT. Tikindo melalui Humas PT Tikindo atas nama Ali, untuk meminta segerah Tikindo melakukan ganti rugi lahan rintis masyarakat yang di serobot oleh pihak perusahan ini.
Bahkan permintaan ini bukan hanya disampaikan kepada pihak perusahan saja, akan tetapi warga juga telah menyampaikan permintaan mereka ini kepada Bupati Kab. Halmahera Tengah (Halteng) Edi Langkara, namun pendekatan secara manusiawi yang dilakukan oleh warga masyarakat 28 KK Desa Kulo Jaya, terkait dengan permintaan ganti rugi atas penyerobotan lahan milik mereka oleh PT. Tikindo, ini tidak pernah di hiraukan sedikitpun oleh Bupati Halteng serta pihak PT. Tikindo.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2 Selanjutnya