Selain itu, dia juga menceritakan ada Tsunami pada tahun 1998 korbannya 38 jiwa dan itu bukan angka Statistik. Itu adalah pelajaran yang harus betul-betul kita pegang jangan sampai kedepannya terjadi lagi.
“Kita lunturkan ego sektoral dan mari sama-sama ditempat ini kita mencurahkan energi dan waktu untuk menjawab dua pertanyaan yang simpel yakni, “Apa dan Siapa” lebih khususnya Pemda Kepulauan Sula,”ungkapnya.
Bisa atau tidak, tambah Irine, kita mendengarkan data BMKG, jangan kita kasih anggaran dana ke BMKG untuk pembaharuan alat teknologi yang makin canggih tapi hasilnya keluar Pemda Sula tidak manfaatkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kalau Pemda dikasih data tapi tidak membaca dengan tepat berati masyarakat jadi korban, curah hujan sekian, potensi banjirnya di Daerah mana, itu BMKG bisa berikan datanya, ketika sudah di Warning oleh BMKG tapi Pemda tidak menangkap Warning itu akhirnya yang terjadi adalah banjir dimana-mana,”bebernya.(DI/Saf)
Penulis | : Saf |
Editor | : Admin |
Sumber | : Irine Yusiana Roba Putri |
Halaman : 1 2