DETIKINDONESIA.CO.ID, TERNATE – Gegara sebut aksi para tenaga kesehatan (Nakes), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan Boesoirie (CB) Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut) seperti Komunis, Ketua DPRD Malut, Kuntu Daut, disorot publik tidak terkecuali Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Malut.
Ketua DPD GMBI Malut, Sadik Hamisi, kepada media ini, Selasa (24/1/2023) menyampaikan bahwa selaku Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Kuntu Daut, seharusnya menjadi panutan masyarakat dalam hal apapun bukan malah membuat statemen, yang menimbulkan kegaduhan di tengah-tengah masyarakat itu sendiri.
Ia, menilai statement yang kemudian disampaikan Ketua DPRD Malut tersebut telah menyakiti hati para Nakes RSUD CB, yang sudah berjuang selama berbulan-bulan menuntut hak mereka, yakni Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) yang hingga saat ini belum dibayarkan oleh pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Malut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Olehnya itu, DPD GMBI Malut secara kelembagaan meminta dengan tegas kepada Pihak Kepolisian Daerah (Polda) Malut, agar memanggil Kuntu Daut, guna diminta keterangan serta pertanggungjawaban terkait dengan statement, yang diduga adanya unsur pencemaran nama baik tersebut.
Penulis | : ST |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2 Selanjutnya