Menurut Gol A Gong, makna membaca itu bukan hanya sekedar pada teks yang tertulis diatas kertas, tapi juga membaca konteks. Kemudian, ia menambahkan bahwa kita tidak bisa memisahkan Gawai dari anak-anak kita karena gawai itu sendiri merupakan produk dari orang-orang yang banyak membaca. Senada dengan Gol A Gong, Narji memyampaikan bahwa menanamkan literasi pada anak harus dimulai dari sesuatu yang ia sukai, seperti tim sepakbola favorit, dan semacamnya.
Dalam kegiatan ini, masyarakat menunjukan animo yang cukup besar. Di akhir seminar pun banyak peserta yang bertanya terkait materi yang disampaikan. Semangat literasi yang tumbuh bukan hanya pada diri peserta, tapi juga narasumber. Para pemateri tampak bersemangat menjawab satu demi satu pertanyaan dari peserta. Bahkan salah satu pemateri, yaitu Maman Suherman menjanjikan akan menyumbangkan 100 buku untuk masing masing Taman Baca Masyarakat yang ada di kampung cengkok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penulis | : Tim |
Editor | : Muhamad Fiqram |
Sumber | : |
Halaman : 1 2