DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini memiliki kelebihan pasokan hidrogen sebanyak 125 ton. Hidrogen tersebut merupakan hasil samping dari proses elektrolisis air yang digunakan untuk mendinginkan sistem pembangkit listrik di 28 lokasi berbeda di seluruh Indonesia.
“Dari total produksi sebesar 200 ton, hanya sekitar 75 ton yang digunakan, sisanya menjadi surplus yang berpotensi dimanfaatkan sebagai sumber energi baru,” ujar Darmawan dalam acara Global Hydrogen Ecosystem Summit (GHES) di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (16/4/2025).
Ia menjelaskan bahwa kelebihan hidrogen ini bisa dikonversi menjadi energi listrik untuk kendaraan, melalui reaksi kimia antara hidrogen dan oksigen menggunakan fuel cell generator. Reaksi tersebut menghasilkan listrik serta air sebagai produk sampingannya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Darmawan, penggunaan listrik dari hidrogen ini dapat menekan biaya operasional kendaraan secara signifikan, yakni hanya sekitar Rp 550 per kilometer. Angka ini jauh lebih hemat dibandingkan kendaraan berbahan bakar bensin yang menghabiskan Rp 1.300/km dan bahkan lebih efisien dari pengisian daya listrik di SPKLU (Sarana Pengisian Kendaraan Listrik Umum) yang rata-rata mencapai Rp 550/km.
“Energi dari hidrogen ini lebih hemat karena tidak memerlukan biaya produksi tambahan, jadi efisiensinya bisa dua kali lipat dari SPKLU,” tambahnya.
Darmawan juga menegaskan bahwa pemanfaatan hidrogen adalah bagian dari strategi dekarbonisasi nasional untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi berbasis fosil, khususnya di sektor transportasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : TIM |
Editor | : BIM |
Sumber | : TEMPO |
Halaman : 1 2 Selanjutnya