“Berdasarkan hasil studi di beberapa negara, kepemimpinan perempuan cenderung lebih efektif dalam membangun kolaborasi, koalisi dan mencapai konsensus. Disinilah pentingnya gender mainstreaming. Semua negara harus berupaya mendorong peran perempuan di jabatan strategis pengambil kebijakan,” terang Retno.
Menteri Retno menambahkan upaya tersebut dapat dilakukan melalui tiga langkah, pertama yaitu memberi kesempatan yang sama pada perempuan dan laki-laki untuk menjadi pemimpin; kedua ciptakan enabling enlargement bagi peningkatan peran perempuan sebagai pemimpin yang mencakup berbagai aspek, mulai dari infrastruktur hingga regulasi; ketiga diperlukannya keterlibatan laki laki sebagai mitra yang sangat penting dalam mendorong kepemimpinan perempuan.
“Kita sebagai pemimpin perempuan memiliki tanggungjawab moral untuk mendorong perempuan lain menjadi pemimpin, dan Pimpinan Tinggi (PIMTI) menjadi bagian penting dalam upaya tersebut. Sukses selalu untuk para perempuan Indonesia,” tutup Menteri Retno.
Sementara itu, Kepala Perpustakaan Nasional RI, Drs. Muhammad Syarif Bando mengungkapkan pihaknya mengapresiasi, menyambut baik, dan siap memfasilitasi kegiatan kepemimpinan perempuan Indonesia.
“Saya berharap melalui forum kegiatan ini, kita dapat saling memperkuat sinergi, khususnya bagi para perempuan agar bisa mengembangkan potensi dirinya, guna menghasilkan pemimpin perempuan baru. Indonesia membutuhkan tangan dingin dari pemimpin perempuan muda di Indonesia dalam menjalankan pembangunan manusia, terutama saat menyambut bonus demografi yang akan terjadi pada 2030 mendatang,” jelas Syarif.
Syarif menuturkan, upaya kepemimpinan perempuan Indonesia sudah berlangsung sejak lama, hal yang terpenting yaitu adanya kolaborasi kepemimpinan antara perempuan dan laki-laki untuk memastikan terwujudnya kesetaraan gender yang berjalan dengan baik.
Pada rangkaian kegiatan ini, terdapat sesi talkshow yang menghadiri beberapa narasumber, yaitu Staf Ahli Menteri PPN Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Vivi Yulaswati yang menyampaikan upaya percepatan pencapaian SDGS melalui Strategi Nasional Kesetaraan Gender; Profesor Riset Pusat Riset Politik BRIN, Tri Nuke Pudjiastuti yang menyampaikan pentingnya memahami budaya patriartki untuk menyiapkan pemimpin muda yang sadar Kesetaraan Gender; Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Kemen PANRB, Rini Widyantini yang menyampaikan akselerasi partisipasi ASN perempuan dalam pembangunan nasional; Direktur Aparatur Negara BAPENNAS, Prahesti Pandanwangi yang menyampaikan peran perempuan dalam kepemimpinan birokrasi; serta Sekretaris Utama Badan Kepegawaian Negara, Imas Sukmariah yang menyampaikan terkait akselerasi partisipasi ASN Perempuan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Michael |
Sumber | : Humas Kemen PPPA |
Halaman : 1 2