Demonstrasi itu adalah hak demokrasi setiap warga negara dan di lindungi undangan-undang, sehingga apa yang kemudian di sampaikan oleh para demonstran, itu adalah aspirasi publik,” ujar Bung Tono.
Sambungnya jika masyakarat terus melakukan demonstrasi dan terus mengritisi, itu berarti masi ada masalah yang belum di selesaikan oleh Pemerintah Daerah itu sendiri. Tinggal pemerintah daerah memiliki polical Will untuk menyelesaikan bukan malam mengecam, akan menutup kantor pemerintahan jika terus di demo masyarakat.
Selain itu pernyataan Walikota Ternate ini, dinilai telah memperlihatkan ketidakmampuan dan atau lemahnya Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, dalam menangani atau menyelesaikan berbagai problem yang terjadi di KotaTernate saat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Misalanya demonstrasi para sopir angkot kemarin itu, dikarenakan ada persoalan yang tidak bisa di selesaikan oleh Perusahaan Daerah (Perusda) Kota Ternate.
Lebih lanjut Bung Tono menyampaikan bahwa selain di suarakan oleh para sopir angkut, terkait dengan praktek ilegal niaga BBM di SPBU. Hal lain juga Pemkot di nilai lemah dalam mengontrol harga BBM jenis Pertamax di Kota Ternate, sesuai Surat Edaran (SE) Walikota Ternate yakni 13.500/liter buktinya dilapangan, masih banyak klasifikasi harga yang berbeda,” tutupnya.
Penulis | : ST |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2