Karier militer Sutiyoso mulai terlihat saat jabatannya terus meningkat dari Asisten Personel Kopassus, Asisten Operasi, Wakil Komandan Jenderal Kopassus, Komandan Korem 062 Suryakencana, hingga kepala staff Kodam Jaya tahun 1994. Puncak karier militernya saat ia menjadi Panglima Kodam Jaya pada tahun 1996.
“Berakhirnya karier di militer bukan berakhir segalanya. Dia beralih ke karier ke pemerintahan. Sutiyoso ditunjuk menjadi Gubernur DKI Jakarta 1997-2002. Untuk periode berikutnya Sutiyoso kembali ditunjuk menjadi gubernur masa bakti 2002-2007. Dia melakukan gebrakan membangun DKI Jakarta”, terang Maulana Maududi.
Maulana Maududi juga mengungkapkan, saat memimpin Jakarta, dia satu-satunya gubernur di Indonesia yang mengalami lima kali pergantian presiden RI. Sutiyoso mengalami masa Presiden Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono.
Sejak tidak menjadi Gubernur lagi, Sutiyoso mencoba beralih ke dunia politik. Sutiyoso bergabung ke Partai Keadilan Persatuan (PKP), besutan Jenderal TNI (purn) Edy Sudrajat. Di tengah perjalanannya, PKP berubah nama menjadi Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI) dan Sutiyoso didaulat menjadi Ketua Umum PKPI 2010-2015.
“Karier Bang Yos belum berakhir. Pada Pilpres 2014, partainya sebagai salah satu partai pengusung capres Joko Widodo yang berujung manis. Presiden terpilih Joko Widodo menujuknya menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pada tahun 2015. Berkat pengalaman di militer dan memimpin, Sutiyoso dilantik oleh presiden sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pada 8 Juli 2015 dan berakhir di tahun 2016″, jelas Maulana Maududi.
Maka menurut Maulana Maududi, setelah melalui berbagai analisa dan pertimbangan yang sangat matang, Bang Yos adalah Purnawirawan TNI yang patut dan layak untuk kemudian menjadi bahan utama pertimbangan partai-partai politik dan mendapatkan atensi sebagai sosok yang harus diperhitungkan dan berpeluang besar memenangkan Capres yang dipasangkan dengan Bang Yos itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : TIM |
Editor | : MUFIK |
Sumber | : |
Halaman : 1 2