DETIKINDONESIA.CO.ID, LANGKAT – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kecamatan yang ada di Kabupaten Langkat menjadi sorotan. Pasalnya, beberapa lembaga PKBM diduga manipulasi data Dapodik, dengan menambahkan jumlah siswa demi mendapatkan dana Bantuan Oprasional Pendidik (BOP).
Pemerintah yang saat ini telah menyalurkan dana hibah BOP dengan sangat pantastis besar ke pendidikan nonformal PKBM, dari APBN maupun APBD, untuk lebih sejahtrakan siswa-siswi menuju pendidikan yang lebih tinggi, diduga di jadikan ajang (KKN) demi meraup keuntungan besar segelintir oknum tertentu.
Menanggapi banyak indikasi lembaga PKBM yang lakukan tipulasi data Dapodik, dengan manipulasi jumlah siswa demi mendapatkan dana Bantuan Oprasional Pendidik (BOP) tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kordinator Gerakan Masyarakat Untuk Transparansi Sumatera Utara (GARANSI – SUMUT) Meidi Kembaren mengatakan, dugaan manipulasi data Dapodik bisa yang berujung terjadinya indikasi korupsi dana BOP nonformal bagi yayasan PKBM yang ada di Kabupaten Langkat.
Diketahui, pada pada Maret 2023 lalu, kepala yayasan inisial Kam dari PKBM NI, dipanggil dan diperiksa Polres Langkat atas dugaan manipulasi data siswa yang diunggah kesalah satu portal Kemendikbud.
Namun ada yang aneh, pasalnya kasus tersebut terkesan senyap dan tidak memiliki kejelasan.
“Ini menyangkut hak warga negara yang tidak berkesempatan menikmati pendidikan formal karena masalah ketiadaan dana, lantas ketika negara memberi pembiayaan kenapa biaya untuk rakyat tidak mampu itu dikemplang oleh oknum – oknum tersebut” kata Meidi Kembaren.
Lanjut Meidi, untuk itu GARANSI Sumut akan mengadakan aksi demo ke Polres Langkat, Kejari Langkat, dan Dinas Pendidikan Langkat dengan melibatkan multi elemen organisasi masyarakat yang peduli pendidikan dalam waktu dekat.
“GARANSI akan menyuarakan masalah ini ke instansi terkait dan minta dinas terkait bertanggung jawab di Kabupaten Langkat, jika tidak di respon kami akan bawa masalah ini ke tingkat Provinsi atau bahkan Nasional,” tegas Kordinator GARANSI Sumut, Meidi Kembaren.
Sebelumnya, seperti pantauan awak media dan rekan saat melakukan investigasi, pada Kamis 11 Mei 2023 kemarin, sekira pukul 13 00 WIB, dilokasi PKBM KA, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, yang terindikasi tipulasi data dapodik
serta pintu rang pada tertutup dan tidak di temukannya kegiatan kelompok belajar (Kejar) paket A, B, maupun C, meskipun menurut data, anggaran untuk menyelenggarakan sudah di kucurkan oleh pemerintah.
Dalam investigasi awak media dan rekan di lokasi PKBM tersebut, seorang pria yang mengaku sebagai penjaga yayasan mengatakan, kalau siang hari gini tidak ada kegiatan, sore ngaji MDA, dan kepala yayasan lagi tidak di tempat.
“Jam segini tidak ada kegiatan bang, kalau jam kegiatan pagi. Untuk jumlah murid berkisar 60 an, dan saat ini kepala yayasan pergi ke Aceh,” ucap penjaga dengan gugup, sembari mengatakan, tidak mengehui pasti siapa saja pengurus yayasan.
Diketahui menurut data yang didapat, PKBM KA melaksanakan waktu kegiatan pada sore/6 hari/ Minggu dan PKBM KA telah melaporkan ke Dapodik jumlah siswa laki-laki 41 dan perempuan 17 orang, dengan 2 guru dan untuk Tendik 0 (Nol).
PKBM Kecamatan Padang Tualang
Tidak hanya di Kecamatan Stabat, Kali ini di Kecamatan Pandang Tualang, Kabupaten Langkat, dengan PKBM NH, kepala sekolah inisial An, pun terlihat tutup dan sepi tanpa adanya aktivitas
Ditempat berbeda juga awak media dan rekan kembali meninjau PKBM Ch dengan kepala sekolah DA HSB, yang juga ada di Kecamatan Padang Tualang, menurut informasi sekitar lokasi, DA HSB dulu pernah mengelolah Lembaga Khursus dan Pelatihan (LKP) seperti menjahit menggunakan mesin.
Tidak hanya itu, setibanya pukul 15.50 WIB, pantauan awak media dan rekan dilokasi PKBM Ch milik DA HSB, bangunan dengan tiga pintu menghadap jalan umum, tidak terlihat adanya perpustakaan tutup dan terlihat sepi tanpa ada kegiatan kelompok belajar (Kejar) paket A, B, maupun C, meskipun menurut data, anggaran penyelenggaraan kegiatan juga sudah dikucurkan oleh pemerintah.
Menanggapi hasil pantauan dilokasi dan informasi adanya dugaan tipulasi data Dapodik dengan menambahkan jumlah siswa di PKBM milik DA, Ia mengucapkan, Insyah allah data yang kita masukan rell dan kadang belajar secara online.
Disinggung terkait, sepi tanpa ada kegiatan kelompok belajar (Kejar) paket A, B, maupun C, dan siapa salah satu murid yang tua yang tidak mendapat BOP ?, DA HSB terkesan berkila dan bingun, dirinya tidak mengetahui.
“Tidak hafal saya, kegiatan itu bebas, cuma yang seperti itu satu dua. Dan insyah allah data yang masukan ke Dapodik semua rell,” kilah DA saat ditemui
Disinggung kembali adanya kegiatan menjahit dan mencuci (Loundry) serta tidak adanya tenaga pendidik (Tendik) di PKMB Ch, DA HSB menepis. “Tendik kami banyak, ada berkisar 12 orang mungkin belum didaftarkan. Untuk mencuci dan menjahit itu sebagai kegiatan ekstrakurikuler,” ketus DA dengan terbatah-batah
Tanggapan DA itupun dinilai rancuh, pasalnya, berbeda dengan data PKBM penerima dana BOP yang sudah tutup pendaftaraan. Menurut data PKBM penerima dana BOP, PKBM Ch melaksanakan waktu kegiatan pada sore/6 hari/ Minggu, PKBM Ch melaporkan ke Dapodik, dengan jumlah 3 guru, Tendik 0 (Nol), ruang kelas 3, siswa laki-laki 95, perempuan 50 orang, dan jumlah Perpus 1 (Satu).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : TIM |
Editor | : MUFIK |
Sumber | : |