DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengapresiasi langkah PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yang tengah mengembangkan Krakatau Urban Valley. Menurut Erick, proyek ini memberikan kesempatan kepada investor dan mitra strategis untuk ikut berpartisipasi.
Seperti diketahui, upaya Krakatau Steel dalam mengembangkan green infrastructure dilakukan lewat anak usahanya PT Krakatau Sarana Infrastruktur di lahan seluas 270 hektar di Kota Cilegon.
“Kita berharap, dengan kolaborasi dalam memperkuat ekosistem pembangunan infrastruktur hijau, dan tentunya kerja sama yang saling menguntungkan. Komitmen akan infrastruktur hijau sejak awal menjadi salah satu fokus transformasi BUMN, momentumnya tepat dalam ASEAN-Indonesia Forum (AIPF) ini,” ujar Erick dalam keterangan resmi, Kamis (7/9/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, Direktur Utama Krakatau Steel Purwono Widodo mengatakan, pengembangan Krakatau Urban Valley dilakukan dengan menggunakan konsep kota yang ramah lingkungan, atau green and smart city.
Pada proyek itu, Krakatau Sarana Infrastruktur mempunyai lahan seluas 3.200 hektare di Cilegon. Dalam rencana pengembangan kawasan industri yang terintegrasi dengan kota industri, lahan 270 hektare tersebut nantinya akan dijadikan wilayah residensial dan komersial.
“Saat ini di kawasan industri Krakatau Steel juga telah dibangun fasilitas stasiun pengisian bahan bakar listrik sehingga mendukung penyiapan Krakatau Urban Valley menjadi smart city yang mengusung green industry dan green infrastructure,” lanjut Purwono.
Purwono mengungkapkan bahwa Krakatau Urban Valley akan mengimplementasi EBT maupun Green Energy sehingga saat ini pengaplikasiannya mulai dilakukan secara berkesinambungan ke depannya.
Secara bertahap, Krakatau Urban Valley menyediakan infrastruktur energi ramah lingkungan, salah satunya adalah pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum.
Pengembangan energi terbarukan juga mulai dilakukan oleh Krakatau Steel dan Group, yaitu melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di pabrik dan bangunan dengan kapasitas terpasang saat ini sebesar 100 kWp. Selanjutnya, Krakatau Steel Group juga mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung memanfaatkan area reservoir PT Krakatau Tirta Industri seluas 22,8 Ha dengan kapasitas rencana 39 MW bekerjasama dengan PT Krakatau Daya Listrik.
“Dengan semua pengembangan Green Energy dan Green Industry ini kami berkomitmen bahwa di masa mendatang Krakatau Steel dan Group dapat mewujudkan Green Infrastructure di Kota Cilegon, seiring dengan terwujudnya smart city Krakatau Urban Valley yang dapat menyokong kebutuhan hunian dan kawasan industri ramah lingkungan di Kota Cilegon,” tutup Purwono.
Sekadar informasi, Krakatau Steel merupakan salah satu perusahaan BUMN yang berpartisipasi dalam acara ASEAN Indo Pacific Forum 2023 yang dilaksanakan di Jakarta, 6 September 2023, pada sesi Green Infrastructure & Resilient Supply Chain.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : TIM |
Editor | : YULI |
Sumber | : CNBCINDONESIA |