Hal inilah yang mendasari gadis kelahiran 15 April ini untuk berbagi lewat aplikasi Bonding, karena banyak sekali anak disabilitas yang sulit untuk memahami pelajaran teori. Namun dengan bonding, kita bisa membantu mereka untuk dapat praktek visualisasi dengan 3d yang lebih mudah diingat dan menyenangkan.
“Sejauh ini aplikasi Bonding sudah saya jalankan dan diterapkan sebagai salah satu media pembelajaran dan sudah disosialisasikan ke banyak sekolah, salah satunya SLB Negeri 1 Jakarta. Dari sini team Bonding menerima laporan bahwa advokasi ini dapat meningkatkan persentase pemahaman pendidikan menjadi 85% secara keseluruhan dan tetap fokus pada perkembangan sosial, emosional, mental, fisik, dan kognitif anak,” tuturnya.
Ia menyampaikan, bahwa semua pengalaman yang didapatkan sebagai mahasiswi berprestasi Nasional dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengubah pandangannya pada dunia pendidikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pendidikan bukan hanya sekedar ilmu yang dibagikan, tapi juga ilmu berdasarkan pemahaman dan apa yang mereka butuhkan. Mari saling membantu mengekplorasi pendidikan bagi masyarakat yang membutuhkan,” tutupnya dengan nada penuh semangat.
Penulis | : |
Editor | : |
Sumber | : |
Halaman : 1 2