“Jika dikelola oleh swasta, hasilnya tentu berbeda. Tapi sejauh ini belum ada investor yang betul-betul serius. Kami juga terus berkoordinasi dengan DPMPTSP untuk membuka peluang yang ada,” kata Joko.
Disparpora sendiri sempat mengadakan pelatihan manajemen pariwisata di Bayanan bersama pihak Lawu Park. Namun, hingga kini belum ada tindak lanjut konkret.
“Kita sudah undang dan sempat diskusi soal pengembangan Bayanan, termasuk soal sewa aset dan pembangunan wahana baru. Tapi belum ada tindak lanjut serius,” jelasnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Berdasarkan data Disparpora Sragen, tercatat ada 12.000 wisatawan yang mengunjungi berbagai destinasi di Sragen selama periode 21 Maret hingga 7 April 2025. Jumlah itu mencakup tempat-tempat wisata seperti Kolam Renang Kartika, Gunung Kemukus, Sangiran, dan Bayanan, dengan total pendapatan sekitar Rp127 juta.
Namun, angka ini masih jauh di bawah jumlah kunjungan ke objek wisata Sendang Kun Gerit yang dikelola oleh BUMDes, yang mencapai hampir 30.000 pengunjung.
“Dulu pernah juga ada kerjasama dengan pemerintah pusat dan provinsi, terutama untuk Museum Sangiran yang bekerja sama dengan Badan Otorita Borobudur (BOB) sebagai bagian dari kawasan strategis pariwisata nasional,” pungkas Joko.
Sumber : RRI
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : TIM |
Editor | : BIM |
Sumber | : RRI.CO.ID |
Halaman : 1 2