Jakarta – Ketua Umum Gerakan Muda Nasional (GEMA), Eko Saputra, mengecam keras dugaan beberapa calon pimpinan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI yang meminta restu kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto menjelang pemilihan pimpinan DPD RI periode 2024-2029. Menurut Eko, tindakan tersebut sangat memalukan dan menunjukkan sikap yang tidak pantas bagi anggota lembaga negara.
Eko menilai, jika benar ada permintaan restu tersebut, hal ini mencoreng martabat DPD RI sebagai lembaga negara yang seharusnya independen dan berwibawa. Ia menegaskan bahwa DPD RI adalah salah satu lembaga negara yang penting dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, dengan peran mewakili aspirasi masyarakat dari berbagai provinsi.
“DPD RI adalah lembaga yang dibentuk untuk memperjuangkan kepentingan daerah. Sangat disayangkan jika ada anggotanya yang harus meminta dukungan kepada Presiden terpilih untuk menduduki posisi pimpinan. Ini merusak integritas kelembagaan,” ujar Eko saat diwawancarai di Jakarta pada Sabtu (28/9/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kritik Eko tersebut berawal dari beredarnya foto dan isu yang menyebut beberapa calon pimpinan DPD, seperti Sultan B Nadjamudin, Yorrys Raweyai, dan GKR Hemas, mengunjungi kediaman Prabowo. Pertemuan ini diduga dilakukan untuk meminta dukungan jelang pemilihan pimpinan DPD RI pada 1 Oktober mendatang.
Penulis | : |
Editor | : |
Sumber | : |
Halaman : 1 2 Selanjutnya