Oleh: Angginak Sepi Wanimbo – Wakil Ketua Umum IPMI
Gerakan dimulai dari diri kita untuk melihat perubahan masa depan gerakan kita tidak bisa tunggu datang dari luar Papua seperti kabupaten lain, provinsi lain negara lain tetapi gerakan perubahan dimulai dari diri kita maka kita akan melihat perubahan besar di hari esok.
Honai adalah rumah tempat tinggal bagi suka Lani wilayah Papua Pegunungan terletak beberapa Kabupaten Kota antaranya Jayawijaya, Lanny jaya, Ndugama, Mamberamo Tengah, Tolikara, Puncak Jaya, Puncak Ilaga masyarakat lebih suka dan lebih nyaman tinggal di Honai karena disana terlalu nyaman dan baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam honai biasanya orang tua ayah dan ibu ajarkan cara bekerja misalnya bagi wanita diajarkan di honai perempuan oleh ibu – ibu tentang bakar batu, bersihkan kebun, tanam bibit ubi, panen hasil kebun, membersihkan tanaman, memakai pakaian tali secara beretika dan sopan tetapi juga disana pernah mengajaran bagimana cara memghargai serta melayani suami dengan baik.
Kemudian di honai laki – laki disana orang tua biasanya ajarkan cara berkebun, perang, membuat pagar, busur, tombak, mengatur batu untuk bakar batu, membuat honai dan melayani, menjaga istri dalam rumah dengan benar.
Gerakan literasi ini untuk mengajarkan nilai – nilai sosial budaya bagi orang Lani sudah pernah dilakukan diajarkan oleh moyang orang asli Lani bagimana generasi sekarang ini kita terus mempertahankan, meneruskan, mengikuti dan terus mendorong kepada generasi muda – mudi saat ini. Supaya mereka tidak terketinggalan oleh orang lain tetapi mereka mampu bersains secara intelektualitas, kecerdasan serta kerendahan hati yang mulia dengan orang lain di negeri ini.
Saya secara pribadi melihat hampir sebagian bagi anak muda – mudi yang ada di dalam bangku studi Sekolah Menega Atas SMP, Sekolah Menega Umum SMU, dan perguruan tinggi masih saja belum bisa menulis membaca dan berbicara di hadapan guru – guru kelas maupun juga di hadapan teman – teman satu sekolah, kampus.
Banyak yang terjadi para bapak ibu tenaga mengajar tidak melihat dari kualitas diri seorang murid tetapi karena kedekatan kekeluargaan dan lainnya disilahkan naik kelas membuat anak muda tersebut mempersulitkan, menghambat, masa depan yang lebih baik. Itu terjadi karena lemahnya gerakan literasi oleh orang tua di honai masing – masing.
Sebab itu gerakan literasi yang sudah pernah dibangun oleh moyang orang Lani dibangkitkan sekarang melalui kita.
Ayolah jangan tinggal sante, diam, pura – pura tidak melihat tetapi bangkitlah memulai gerakan literasi dari honai Disana ayah dan ibu bahkan kita semua ajarkan kepada generasi emas Papua bagimana cara membaca yang baik dan, menulis yang benar supaya generasi muda – mudi tersebut tidak terketinggalan jauh oleh orang lain tetapi mampu mempersiap generasi siap bersains dengan orang lain.
Tidak hanya mengajar di honai tetapi juga mengajar di gereja oleh pelayan gereja, guru – guru sekolah minggu karena itu diwajibkan kepada ayah dan ibu membiasahkan diri setiap acara atau pelayanan pemuda sekolah minggu di gereja, komsel ditemani langsung oleh ayah dan ibu supaya generasi muda tersebut rasa memiliki mempunyai ayah dan ibu membuat termotivasi tersendiri maka akan meningkatkan semangat belajar oleh muda – mudi.
Tetapi juga bagi pelajar dan mahasiswa – mahasiswi mencoba membiasakan diri mengambil waktu menempatkan diri terlibat dalam diskusi panel, seminar sehari, trenin dan lain – lain saya percaya skil, keterampilan, kemampuan lidersip dan lainnya akan terus meningkat otomatis tenaga sesuai keahlihan yang dimili oleh Anda pasti akan dipake oleh orang lain.
Uang yang cari anda bukan anda yang cari uang ( Expo Waena, 04 Juli 2024, Pares L. Wenda Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Kota Jayapura Provinsi Papua).
Muda – mudi saat ini saya melihat semangat untuk beli buku dan membaca buku sudah mulai berkurang dipengaruhi oleh perkembangan zaman saat ini oleh karena itu muda – mudi ayolah bangkit membiasahkan diri membeli buku dan membaca setiap waktu supaya kita terus mendapat motivasi, bekal, spirit dan lain melalu buku yang kita belajar.
Gerakan kebangkitan literasi ini jika tidak dilakukan oleh kita semua maka generasi muda saat ini bukannya ada kemajuan tetapi akan terjadi kemunduran jauh sehingga pergerakan ini tidak bisa dilakukan oleh person, individu tetapi membutuhkan kesatuan, kekompakan yang dimulai oleh kita semua untuk memberantas bagi yang belum bisa membaca dan menulis saat ini ajarlah mereka yang saat ini anda tinggal bersama, jalan bersama, makan bersama, tidur bersama, bekerja bersama supaya mereka bisa jadi seperti saudara – saudari yang lain.
Saya sering melihat bagi generasi muda – mudi sambil kopi di honai, di tempat belajar, di kebun, di para – para, di pasar, di kali dimana saja mereka berada tidak pernah mendiskusikan hal – hal yang positif untuk memotivasi diri maju lebih jauh tetapi mala selalu bercerita yang tidak dimasuk akan di pikiran seperti mencari kelemahan seseorang dan lain – lain.
Gaya ini menjadi budaya saat ini karena itu budaya yang kurang terdidik dibangung oleh orang lain ini harus dicabut dengan akar – akarnya supaya tanam nilai baik, beni yang baik tentang kejujuran, kerendahan hati, dan kesetiaan supaya hidup pada prinsip yang jelas berdiri koko diatas kakinya sendiri.
Bagi wanita buku jadikan suami pertama sebaliknya bagi pria buku jadikan istri pertama sebab buku adalah jendela dunia (Angginak Sepi Wanimbo, Yomaima Wamena, 2024).
Bagi ayah dan ibu jika mendapat uang membiasahkan diri membeli buku baca buat mudi – mudi yang ada bersamamu di rumah supaya setiap waktu diajarkan melalui buku yang sudah ada tetapi juga bagi muda – mudi yang sudah ada di bangku studi SMP, SMU, dan perguruan tinggi jikalau ada berkat TUHAN silahkan membiasakan beli buku lalu baca setiap waktu dengan baik.
Kebiasan yang dilakukan sehari – hari bagi saya dan kita semua nomor satukan membeli hal yang tidak bermanfaat, tidak berfaefa bagi kita silahkan tinggal kebiasaan itu lalu berbalik membiasahkan diri membuat sesuatu yang baik untuk menguntungkan diri sendiri dan orang lain supaya kita dipake oleh TUHAN terus – menerus tetapi juga oleh manusia.
Bangkit, bersatu dari sekarang memulai gerakan literasi dari honai jangan nanti, besok, lusa, minggu depan, bulan depan dan tahun depan itu sudah terlambat tetapi mulailah dari sekarang dimana anda tinggal supaya kita semua dapat diselamatkan melihat masa depan penuh dengan harapan.
Selamat membaca dan selamat memulia gerakan literasi dari honai, TUHAN YESUS memberkati kita semua.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : SEPI WANIMBO |
Editor | : MUFIK |
Sumber | : |