Oleh: Eka Hendry Ar
Penulis Adalah: Dosen IAIN Pontianak dan Ketua Bidang Keilmuan, Riset dan PT KAHMI Wilayah Kalbar
Aroma harum Ramadhan semilir berhembus di penghujung Sya’ban. Membelai lembut napas dan jiwa kaum beriman, hingga melayanglah asa suka cita. Bahagia memenuhi ruang dada, karena bersyukur tiada terkira. Penantian yang selalu dipanjatkan sepanjang Rajab, Sya’ban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Gerbang ramadhan tampak bercahaya, semua mukmin bergegas melewatinya. Ada yang berlari, ada yang berjalan, ada pula yang tertatih dan dipapah, bersegera mencapainya. “Marhaban ya Ramadhan, marhaban ya Ramadhan”, terdengar suara bersahutan, mengema memenuhi cakrawala.
Gerbang cahaya, madrasah ruhani, altar pembakar dosa, bulan berkasih sayang, turun mukjizat tiada bandingan (Quran karim) dan pesta ruhani hamba-hamba mulia. Satu bulan penuh, bumi bercahaya, menjulang sampai ke langit. Pohon-pohon menari ritmik, burung-burung bersenandung syahdu, ikan-ikan menembang puja puji mistik membesarkan nama Sang Pencipta. Subhanallah, wal hamdulillah, Allah Akbar.
Para malaikat sibuk naik turun menebar rahmat dan keberkahan di antara sayap-sayapnya. Setiap lantunan Quran menjelma setangkai pahala, setiap sedekah meranum bertangkai keberkahan, setiap keikhlasan menggugurkan lembaran dosa, setiap hembusan napas adalah “fabi ayi ‘ala i rabbikuma tukadziban” (nikmat Allah mana lagi yang engkau dustakan). Setiap huruf Quran terangkai keutamaan, zakat ditunaikan men-tazkiyah an nafsi (membersihkan hati), sujud yang dipersembahkan meninggikan maqomat di mata umat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Eka Hendry Ar |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2 Selanjutnya