DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Badan Pengurus Nasional Generasi Emas Indonesia (BPN-GESID) melaksanakan agenda buka puasa bersama dengan sejumlah pengurus, bertempat di Djournal Coffe Mega Kuningan, Jakarta Pusat, Kamis (6/4/2023).
Buka puasa ini juga sekaligus sebagai ajang silaturahmi dan perkenalan sesama pengurus jelang pelantikan pada tanggal 11 Mei 2023 mendatang.
Presiden Executive BPN GESID Viviana Hanifa dalam kesempatan itu mengatakan, saat ini konsolidasi organisasi secara internal masih terus dilakukan dalam rangka menyiapkan infrastruktur organisasi jelang pelantikan nanti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita akan matangkan dulu struktur dari tingkat pusat sampai ke daerah, bahkan ke level Bpddes agar paska pelantikan nanti kita sudah mulai running dengan program dari masing-masing bidang,” demikian kata Viviana Hanifa saat memberikan paparan singkat di acara buka puasa bersama yang dihadiri oleh sejumlah pengurus GESID di Djournal coffe, Mega Kuningan Jakarta.
Selanjutnya, Viviana juga mengharapkan, para pengurus yang hadir mau berkomitmen dan bersungguh-sungguh membangun dan membesarkan organisasi agar GESID bisa memberi dampak terhadap pembangunan nasional.
“Komitmen teman-teman sangat saya harapkan. Saya harap, kita semua bisa fokus dan mau menyukseskan pelantikan, serta berjuang bersama dalam membesarkan GESID,” kata Viviana menegaskan.
Selain pengurus, hadir pada agenda buka puasa bersama juga, salah satu inisiator lahirnya Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014, Nurhayati Assegaf.
Sebagai informasi, Nurhayati Assegaf merupakan salah satu politisi Partai Demokrat (PD) yang punya andil besar hingga RUU Desa bisa disahkan menjadi UU Desa di rapat paripurna DPR RI, 18 Desember 2013.
Sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR, Nurhayati Assegaf memiliki positioning yang sangat strategis dalam menjembatani lahirnya UU Desa bersama dengan beberapa politisi lainnya, seperti Budiman Sudjatmiko (PDIP), Akhmad Muqowam (PPP), Khatibul Umam Wiranu (Demokrat) dan Ibnu Mundzir (Golkar).
“Perjuangan untuk melahirkan UU Desa bukanlah hal yang mudah. Perdebatannya sangat alot waktu itu, terutama soal proporsi dana desa yang jumlahnya sangat fantastis,” kata Assegaf.
Bahkan menurut Assegaf, saking alotnya perdebatan itu, hingga DPR harus bentuk pansus yang diketuai oleh Akhmat Muqowam (PPP) dan Budiman Sudjatmiko (PDIP) sebagai Wakil Ketua pansus.
Selanjutnya, mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu juga berharap teman-teman GESID bisa mengambil bagian dalam membangun bangsa lewat kerja-kerja GESID di tingkat desa maupun secara nasional.
“Perspektif GESID ini sangat bagus sekali. Dengan menjadikan pemuda desa sebagai subjek pembangunan saya kira ini terobosan besar dan sangat genuine sekali, menurut saya teman-teman telah mampu menterjemahkan apa yang menjadi esensi dari UU Desa,” kata Assegaf.
Sebagai penutup, Nurhayati Assegaf, mengajak pengurus GESID agar selalu optimis dan mau berani mengambil tanggungjawab. Mejadi pemuda yang mandiri, komitmen di garis perjuangan, dan mampu menghadirkan perubahan yang lebih besar lagi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Mufik |
Sumber | : |