DETIKINDONESIA.CO.ID, BOGOR — Dalam kesempatan tersebut, Dedi Mulyadi mengumumkan rencana pembentukan Tim Ahli Batu Tulis yang akan bertugas melakukan kajian ilmiah dan penataan ulang kawasan situs dari aspek keilmuan, arsitektur, dan kebudayaan.
Menurut Dedi, selama ini pendekatan terhadap Batu Tulis terlalu kental dengan unsur mistik dan minim basis ilmiah. Oleh karena itu, tim ahli yang dibentuk akan mencakup:
- Ahli geologi, untuk menganalisis jenis batu dan teknik pembuatannya,
- Filolog dan sejarawan, guna menerjemahkan prasasti dan menyusun kembali narasi sejarah,
- Ahli bahasa Sunda, untuk memahami aksara kuno dengan akurat,
- Arsitek budaya, untuk merancang ulang bangunan pelindung situs dengan nuansa arsitektur klasik Sunda.
“Kesaktian bukan soal klenik, melainkan soal ilmu. Raja kita bukan dukun, tapi ilmuwan hebat di zamannya,” ujar Dedi Mulyadi dengan penuh keyakinan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Situs Batu Tulis dikenal sebagai lokasi penobatan Raja Pajajaran dan masih menyimpan prasasti beraksara Palawa serta Sunda Kuno, termasuk ukiran telapak kaki sang raja. Sayangnya, kondisi bangunan pelindung saat ini dianggap tidak layak dan tidak merepresentasikan keagungan budaya tersebut.
Dedi Mulyadi juga menyatakan kesiapannya untuk mendanai tahap awal revitalisasi situs dengan dana pribadi, apabila mendapat persetujuan dari Kementerian Kebudayaan.
Penulis | : |
Editor | : |
Sumber | : |
Halaman : 1 2 Selanjutnya