Menurut Dedi, pembungkus alami ini juga menyimpan nilai simbolis mendalam yang mencerminkan kesadaran ekologis masyarakat setempat. “Kalau di daerah Priangan orang pakai daun pisang, di Cirebon pakainya daun jati. Ini bukan hanya pembungkus, ini bagian dari kesadaran lingkungan,” tambahnya.
Nasi Jamblang kini disajikan secara prasmanan, memungkinkan pelanggan memilih beragam lauk seperti tempe goreng, sambal goreng, cumi hitam, telur pindang, hingga perkedel. Meski porsi nasinya kecil, pengunjung bebas mengambil sesuai selera. Dengan penyajian yang autentik dan rasa yang khas, kuliner ini terus berkembang sebagai ikon kuliner Cirebon yang diminati wisatawan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Penulis | : TIM |
Editor | : BIM |
Sumber | : BISNIS |
Halaman : 1 2