“Generasi muda ini harus disadarkan tentang pentingnya hidup dalam damai. Konflik hanya membawa luka, apalagi dalam situasi ekonomi yang sedang sulit saat ini,” katanya.
Mengakhiri sambutannya, Gubernur memperingatkan tentang risiko besar jika konflik antar masyarakat kembali memanas dan meluas. Ia meminta masyarakat Maluku untuk tidak mengubah persoalan pribadi menjadi persoalan komunal yang bisa memicu konflik horizontal.
“Kalau ada masalah, selesaikan di jalur hukum. Jangan diangkat jadi persoalan kampung atau komoditas. Jangan mudah terprovokasi,” pintanya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia juga menegaskan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya dan kearifan lokal, serta menolak segala bentuk pengaruh budaya luar yang bertentangan dengan identitas Maluku.
“Katong ini orang basudara. Kalau satu sakit, semua ikut rasa. Jangan biarkan budaya luar merusak tatanan kita,” tutupnya.
Sebagai catatan, acara tersebut turut dihadiri oleh istri Gubernur Maya Baby Lewerissa, Wakil Gubernur Maluku Abdullah Vanath, mantan Wakil Gubernur Maluku periode 2014–2019 Dr. Zeth Sahuburua, anggota DPD RI Dapil Maluku Novita Anakotta, dan sejumlah tokoh lainnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Penulis | : TIM |
Editor | : BIM |
Sumber | : SETDA PROVINSI MALUKU |
Halaman : 1 2