Gus Yahya, HMI dan Islam Inklusif

Sabtu, 25 Desember 2021 - 20:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Maka tidak heran ketika di HMI kita akan menjumpai kader-kader penganut aliran Islam konservatisme, Islam moderat, bahkan Islam garis keras sekalipun. Hal ini dikarenakan sejak awal kelahirannya, tujuan HMI sederhana yakni mempertahankan Negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat Rakyat Indonesia dan menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam. Seiring berkembangnya waktu, HMI kemudian menjadi tempat tumbuhnya kegairahan intelektualisme Islam di Indonesia.

Dengan demikian, maka belakangan kita jumpai tokoh-tokoh yang sebelumnya berkiprah di HMI mengisi berbagai organisasi Islam dan mazhab. Sebut saja misalnya mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ada Prof. Dr. Amien Rais dan Syafii Maarif. Sementara tokoh-tokoh yang dekat dengan NU sebut saja ada Nurcholish Madjid dan Mahfud MD. Begitupun di ormas-ormas lainnya, hampir selalu ada kader-kader HMI. Sehingga menurut saya sangat keliru mempertentangkan antara HMI dan NU.

Baca Juga :  HMI Cabang Curup Pertanyakan Transparansi Seleksi Anggota KPU Kabupaten

Inklusifitas Islam

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Gus Yahya dalam beberapa kesempatan di forum-forum internasional konsen untuk menyuarakan Inklusifitas Islam (Islam yang terbuka), kontekstualisasi Islam dan pentingnya moderasi beragama sebagai solusi atas konflik agama terutama di Timur Tengah. Dengan gagasan, ide dan pemikirannya tersebut, saya meyakini Gus Yahya mampu membawa NU lebih maju, modern, humanis dan menjadi lokomotif perdamaian dunia Islam.
Mendialogkan kembali Islam yang terbuka dan damai sangat penting, apalagi di Barat tengah muncul gerakan Islamphobia. Islamphobia ini akibat dari stigma buruk yang dibangun barat tentang Islam selama ini, terutama terkait kekerasan atau peperangan yang terjadi di Timur Tengah. NU dibawah kepemimpinan Gus Yahya, sebagai representasi Islam Indonesia yang toleran dan humanis bisa mengubah wajah Islam di mata dunia, khususnya di barat.
Didalam negeri, sebagai orang yang pernah sama-sama mondok di Ali Maksum dan Al Munawwir Krapyak, Yogyakarta, saya berharap NU dibawah kepemimpinan Gus Yahya mampu berperan dalam semua sektor kehidupan, bukan saja menjaga toleransi dan keutuhan NKRI, tapi juga menumbuhkan kemandirian ekonomi dan kesejahteraan umat.

Baca Juga :  PBNU Menertibkan Aset Digital

Hal ini sesuai dengan visi Gus Yahya selama menjadi Ketum PBNU yang ingin menghidupkan kembali pemikiran dan nilai-nilai Gus Dur, bahwa kehadiran NU benar-benar dirasakan masyarakat. Saya optimis Gus Yahya mampu mewujudkannya!

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Puji Hartoyo
Editor : Harris
Sumber :

Berita Terkait

Revisi UU Minerba; Langkah Maju Percepatan Hilirisasi
Mata Uang Dunia
Berita Acara Sumpah (BAS) Firdaus dan Razman Dibekukan Pengadilan Tinggi, Apa Pelajaran Bagi Advokat Lain?
Pesan Ketum di Rakernas, Partai Golkar Solid
Kongkriet! Arahan Ketua Umum DPP Partai Golkar di Rakernas
Menteri Bahlil Cermat
Pemerintah dan DPR Guyup Wujudkan Swasembada Energi
Presiden Prabowo Tentang Urgensi Patuh Pada Sistem Hukum dan Undang-Undang

Berita Terkait

Sabtu, 22 Februari 2025 - 17:33 WIB

1.700 Siswa Ikuti Perkemahan Pramuka di Sorong untuk Perkuat Karakter Anak

Sabtu, 22 Februari 2025 - 16:26 WIB

Retret Kepemimpinan di Akademi Militer, Karel Murafer Perkuat Integritas Sebagai Pemimpin Maybrat

Sabtu, 22 Februari 2025 - 16:01 WIB

Masyarakat Fakfak Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Letkol Lukman Permana Tegaskan Manfaat Besar

Sabtu, 22 Februari 2025 - 15:45 WIB

Johny Kamaru dan Sutejo Siap Bangun Kabupaten Sorong untuk Periode 2025-2030

Sabtu, 22 Februari 2025 - 15:34 WIB

Samaun Dahlan Tegaskan Pendidikan dan Kesehatan Gratis Masuk dalam APBD Fakfak 2025

Sabtu, 22 Februari 2025 - 15:12 WIB

Bupati Fakfak Samaun Dahlan Ikut Retret Kepala Daerah di Magelang, Ini Agendanya!

Sabtu, 22 Februari 2025 - 11:56 WIB

Mantan Bupati Kaimana Serahkan Aset Pemerintah Sebelum Pindah ke Rumah Pribadi

Sabtu, 22 Februari 2025 - 10:52 WIB

Pasca Pelantikan, Wali Kota Sorong Ajak Bersatu Bangun Daerah : Tidak Ada Lagi 01,02

Berita Terbaru