Gus Yahya, HMI dan Islam Inklusif

Sabtu, 25 Desember 2021 - 20:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Maka tidak heran ketika di HMI kita akan menjumpai kader-kader penganut aliran Islam konservatisme, Islam moderat, bahkan Islam garis keras sekalipun. Hal ini dikarenakan sejak awal kelahirannya, tujuan HMI sederhana yakni mempertahankan Negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat Rakyat Indonesia dan menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam. Seiring berkembangnya waktu, HMI kemudian menjadi tempat tumbuhnya kegairahan intelektualisme Islam di Indonesia.

Dengan demikian, maka belakangan kita jumpai tokoh-tokoh yang sebelumnya berkiprah di HMI mengisi berbagai organisasi Islam dan mazhab. Sebut saja misalnya mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ada Prof. Dr. Amien Rais dan Syafii Maarif. Sementara tokoh-tokoh yang dekat dengan NU sebut saja ada Nurcholish Madjid dan Mahfud MD. Begitupun di ormas-ormas lainnya, hampir selalu ada kader-kader HMI. Sehingga menurut saya sangat keliru mempertentangkan antara HMI dan NU.

Baca Juga :  Refleksi Ke-62 Tahun PMII : Transformasi Gerakan Merawat Peradaban

Inklusifitas Islam

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Gus Yahya dalam beberapa kesempatan di forum-forum internasional konsen untuk menyuarakan Inklusifitas Islam (Islam yang terbuka), kontekstualisasi Islam dan pentingnya moderasi beragama sebagai solusi atas konflik agama terutama di Timur Tengah. Dengan gagasan, ide dan pemikirannya tersebut, saya meyakini Gus Yahya mampu membawa NU lebih maju, modern, humanis dan menjadi lokomotif perdamaian dunia Islam.
Mendialogkan kembali Islam yang terbuka dan damai sangat penting, apalagi di Barat tengah muncul gerakan Islamphobia. Islamphobia ini akibat dari stigma buruk yang dibangun barat tentang Islam selama ini, terutama terkait kekerasan atau peperangan yang terjadi di Timur Tengah. NU dibawah kepemimpinan Gus Yahya, sebagai representasi Islam Indonesia yang toleran dan humanis bisa mengubah wajah Islam di mata dunia, khususnya di barat.
Didalam negeri, sebagai orang yang pernah sama-sama mondok di Ali Maksum dan Al Munawwir Krapyak, Yogyakarta, saya berharap NU dibawah kepemimpinan Gus Yahya mampu berperan dalam semua sektor kehidupan, bukan saja menjaga toleransi dan keutuhan NKRI, tapi juga menumbuhkan kemandirian ekonomi dan kesejahteraan umat.

Baca Juga :  Ahmad Riza Patria: Kader KAHMI Harus Memimpin Bangsa

Hal ini sesuai dengan visi Gus Yahya selama menjadi Ketum PBNU yang ingin menghidupkan kembali pemikiran dan nilai-nilai Gus Dur, bahwa kehadiran NU benar-benar dirasakan masyarakat. Saya optimis Gus Yahya mampu mewujudkannya!

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Puji Hartoyo
Editor : Harris
Sumber :

Berita Terkait

Saatnya Bersatu Mengawal Kepemimpinan Baru Demi Kemajuan Indonesia.
Mengenal Budaya dan Perkembangan Tiongkok dari Dekat Bersama chinainmyeyes.com
Peran “Invisible Hand” dalam Ekonomi Politik Indonesia di Tengah Proteksionisme Global
Hilirisasi Sumber Daya Alam: Pilar Kedaulatan Energi
Menghidupkan Kembali Ideologi: Menjadikan Pancasila sebagai Pedoman, Bukan Sekadar Hafalan
Hantu Di Pabrik dan Hantu Keserakahan: Membaca “Pabrik Gula” dan “Qodrat 2” dari Perspektif Hubungan Industrial
M.ISRA RAMLI: Prinsip Dasar Kepemimpinan Nasional Keberpihakan Pada Nilai – Nilai Kerakyatan
Budaya Membaca Membawa Perubahan Dalam Hidup Manusia

Berita Terkait

Kamis, 24 April 2025 - 11:08 WIB

Kisruh Parkir Elektronik DKI, Francine PSI Soroti Kerusakan Mesin dan Praktik Pungli di Jalan Sabang

Rabu, 23 April 2025 - 19:43 WIB

August Hamonangan Menolak Kebijakan Parkir di Kantor Kecamatan, Wali Kota Juga Kena Tarif

Selasa, 22 April 2025 - 11:57 WIB

Kevin Wu Desak Pemprov DKI Gratiskan Transportasi untuk Seluruh Pengurus Tempat Ibadah

Selasa, 22 April 2025 - 11:15 WIB

Peringati Hari Kartini, Ketua PSI Jakarta Minta Pemprov DKI Revisi Perda Perlindungan Perempuan dan Anak

Kamis, 17 April 2025 - 09:31 WIB

Aliansi Serikat Pekerja BUMD Jakarta Raya Bertemu Kepala Dinas Ketenagakerjaan DKI Jakarta

Rabu, 16 April 2025 - 14:48 WIB

PSI Desak Bank DKI Atasi Masalah Pencairan Dana KJP Plus

Rabu, 16 April 2025 - 08:26 WIB

Aliansi Serikat Pekerja BUMD Jakarta Raya Matangkan Struktur dan Komitmen Bersama untuk para pekerja di BUMD DKI Jakarta

Jumat, 11 April 2025 - 10:16 WIB

Dugaan Kejahatan Siber di Bank DKI, Francine PSI Minta Dirut Buka-Bukaan Hasil Audit Forensik

Berita Terbaru

Wabup Halsel zaat mengikuti Otda virtual (Detik Indonesia/Indotimur)

MALUKU UTARA

Wabup Halsel Hadiri Upacara Hari Otonomi Daerah Secara Daring

Sabtu, 26 Apr 2025 - 08:27 WIB