DETIKINDONESIA.ID, JAKARTA – Senator asal Kalimantan Selatan, Habib Abdurahman Bahasyim, atau yang akrab disapa Habib Banua, menyindir keras keterlibatan Menteri BUMN Erick Thohir dalam bisnis PCR yang belakangan menghebohkan publik.
BACA JUGA:
Keterlibatan Erick Thohir tersebut dibenarkan oleh Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga. Dikatakan keterlibatan perusahaan Erick dalam bisnis laboratorium PT GSI hanya 2,5% dari nilai total jumlah tes PCR di Indonesia.
“Sudah jelas diakui bisnis, tapi disebut hanya 2,5 persen dari total nilai bisnis ini. Padahal ini bukan soal 2,5 persen atau 1 persen. Ini soal trading influence. Soal regulator yang juga berbisnis di dalam bisnis yang diatur regulator,” ujar Habib Banua di Jakarta, Kamis (4/11/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Senator yang juga pimpinan Badan Urusan Legislasi Daerah DPD RI itu menghitung keuntungan yang diperoleh dari tes PCR dengan harga tertinggi pada awal Covid-19 dan harga terendah belakangan ini.
“Di awal harga tes PCR mencapai Rp 2 juta per kepala. Jika GSI melakukan tes PCR sebanyak 700.000 kepala, artinya GSI mendapatkan Rp 1,4 triliun,” katanya.
Lalu jika dihitung di harga PCR terendah saat ini yang sebesar Rp 275.000 untuk Pulau Jawa dan Bali, maka GSI mendapatkan Rp 192 miliar dari tes PCR.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2 Selanjutnya