Saya menulis karena menonton perang melawan mafia bahan bakar minyak Pertamina. Don Muhammad Riza Chalid (MRC) geram. Kerry anak kesayangan ditangkap. MRC pun menggerakkan seluruh kekuatan untuk memenangi perang.
Dengan duit tanpa batas, lobby. Kuat-kuatan. Yang dilawan MRC, Kejaksaan Agung dan Prabowo tentu.
MRC menarik duitnya di perusahaan blue chips; IHSG-IDX rontok terus. Isu pengunduran diri Sri Mulyani dan Airlangga dijadikan spin issue perlawanan MRC. Top bener.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Buzzer bergerak kencang. Spin issue bersih-bersih Pertamina tenggelam oleh issue lain, UU TNI. Erick Thohir masih diam. Padahal dia bertanggung jawab penuh terhadap Pertamina yang bobrok. Ahok sudah dipanggil. Erick Thohir harus diperiksa Kejaksaan Agung. (Bro, sabar dikit; kata teman aku).
Tak ada berita kencang soal bersih-bersih mafia di Pertamina, kecuali Tempo. Lainnya, tipis-tipis. Pertamina pun melawan berita bersih-bersih mafia Pertamina, dengan membuat berita kegiatan bersih-bersih masjid, dan sebagainya. Berita tentang bersih-bersih mafia Pertamina tenggelam.
Apakah perang melawan mafia Pertamina akan berakhir dengan kemenangan MRC, dengan Muhammad Kerry Adrianto Riza dilepaskan? Padahal ini moment of truth Prabowo.
Tempo pun terkecoh lewat bocor alus, kiriman kepala babi dikira terkait UU TNI. Padahal, itu terkait dengan perang melawan mafia Pertamina.
Jaksa Agung telah mencokok Riva Siahaan, Sani Dinar Saifudin, Yoki Firnandi, Maya Kusmaya, Edward Corne, Agus Purnomo, Dimas Werhaspati, Ramadhan Joede.
Praktik mereka merugikan negara, lebih dari 1000 triliun. Modusnya, pertama, impor minyak Ron 88 dan 90, lalu deblending entah jadi Pertalite, Pertamax, atau Pertamax Turbo. Modus kedua, mark-up harga minyak mentah 12-15%.
Sudah sejak lama, MRC menempatkan orangnya seperti Riva Siahaan, Sani dan Agus Purnomo, untuk mengatur tender pengadaan minyak mentah dan BBM jadi; dari mulai menentukan spek sampai ke masalah harga.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : |
Editor | : |
Sumber | : |
Halaman : 1 2 Selanjutnya