DETIKINDONESIA.CO.ID, SANANA – Zaitun Nurlatifah Sangadji (50), Cucu mediang Ismail Digoel menceritakan betapa sedihnya sang keluarga merindukan sosok sang kakek tercinta pada detik-detik hari besar Pahlawan Nasional yang tiap tahun dirayakan oleh Daerah maupun kancah Nasional.
Mendiang Ismail Sahdjuan Sangadji atau biasa dikenal kalangan masyarakat dengan sebutan Ismail Digoel, seorang tokoh yang berjuang bersama bapak Proklamator, Ir. Soekarno dan Muhammad Hatta dan tokoh penjuang lain di zamannya melawan bangsa asing Hindia Belanda untuk kemerdekaan Negara Republik Indonesia.
“Di hari Pahlawan atau di hari-hari besar itu saya dan keluarga sangat bangga perjuangan tete kami, dan pahlawan lain yang membela NKRI ini. Bahkan sedih kami mengingat peristiwa dulu yang diceritakan oleh orang tua kami sejak kami masih kecil.” Ucapan Zaitun saat DETIKIndonesia.co.id temuinya rumah pada, Jumat (12/11/2022) kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun menurut Zaitun, nama dan jasa besar sang kekeknya tidak seindah dengan apa yang diperjuangkan untuk Negara Republik Indonesia.
“Tapi saya dan keluarga besar Hi. Isamail Sahjduan Sangadji tidak pernah di perhatikan oleh pemerintah dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula.” Kata Zaitun.
Harapan Zaitun, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula, agar membuat semacam monumen pahlawan untuk beliau, karena beliau sebelumnya sudah terdaftar sejak dahulu sebagai pahlawan dan harus diangkat kembali. Zaitun juga mengaku, salain menjadi pejuang untuk negara dan walaupun belum di nobatkan sebagai pahlawan nasional, beliau juga berjasa besar dalam mengangkat nama Sula di kancah Nasional.
“Dan dalam hal ini kami bukan diminta untuk dihargai atau di hormati, tapi tolong di perhatikan juga, untuk menjadikan tete kami menjadi pahlawan Nasional. Karena yang nama pahlawan itu dimana tempat selalu di perhatikan, dan beliau salah satu orang mengharum nama Sula di pusat,” Harapnya.
Selain itu, Zaitun juga mencaritakan sedikit sejarah tentang kakeknya Ismail Digoel, sebelum ditangkap oleh pemerintah Hindia Belanda, awal penangkapan dan sudah di asingkan dari Boven Digoel, Provinsi Papua Selatan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Saf |
Editor | : |
Sumber | : Zaitun Nurlatifah Sangadji |
Halaman : 1 2 Selanjutnya