Perusahaan juga menerapkan pengelolaan lingkungan laut dengan memantau kualitas air, keberadaan plankton, benthos, ikan, karang, dan indikator kesehatan ekosistem laut lainnya.
“Kami telah memulai penilaian risiko berbasis lanskap dengan mengacu pada rekomendasi Task Force on Nature-related Financial Disclosure (TNFD), untuk memahami serta memitigasi risiko hidrologis dan ekologis,” jelas Tonny.
Tak hanya itu, Harita Nickel juga tengah menjalani proses Responsible Minerals Assurance Process (RMAP) dari Responsible Minerals Initiative (RMI) sebagai bagian dari penilaian praktik pengadaan yang bertanggung jawab. Hasil audit ini akan menjadi bukti bahwa sistem manajemen risiko perusahaan telah sesuai dengan standar global.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai bentuk akuntabilitas, Harita Nickel akan menerbitkan Laporan Keberlanjutan 2024 pada awal Mei mendatang, yang merinci kinerja serta prioritas perbaikan dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).
Sumber : Pikiran Rakyat
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : TIM |
Editor | : BIM |
Sumber | : PIKIRAN RAKYAT |
Halaman : 1 2