DETIKINDONESIA.CO.ID, NAMROLE – Wilayah Kabupaten Buru Selatan saat ini terus di guyur hujan. Intensitas hujan yang besar dalam kurun waktu yang lama mengakibatkan terjadinya banjir, serta longosoran yang membawa material tanah dan bebatuan.
Akibat longsoran itu ruas jalan yang menghubungkan kecamatan Namrole yang menjadi pusat ibukota kabupatan Buru Selatan dengan kecamatan Waesama sempat terhenti.
Selain longsor, hujan deras juga mengakibatkan banjir karena luapan air sungai dan menggenangi 13 rumah milik masyarakat adat di dusun Fatiban desa Hote kecamatan Waesama Kabupaten Buru Selatan. Tertutupnya ruas jalan tersebut membuat arus lalulintas dari kecamatan Waesama ke Kota Namrole dan sebaliknya terganggu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara masyarakat yang rumahnya tergenang banjir akibat luapan air sungai yang berada di dekat dusun Fatiban harus mengungsi mencari tempat yang aman untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Informasi yang diperoleh DETIK Indonesia, Minggu (3/7/2022) longsoran yang menutupi ruas jalan yang menghubungkan Kota Namrole dan kecamatan Waesama terjadi Minggu dini hari. Longsoran ini terjadi akibat hujan yang terus mengguyur Kota Namrole sejak beberapa pekan terkahir.
“ Jadi ruas jalan yang tertutup material longsor akibat curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini,”ujar salah Salim salah satu warga yang hendak membuat perjalan ke desa Wamsisi Minggu kemarin. Untuk memperlancar arus lalulintas masyarakat sebutnya, bersama masyarakat yang ada di sekitar Tanjung Waeioyo lokasi dimana terjadi longsoran telah berupaya untuk membersihakn material longsoran dan pepohonan yang menutuputi badan jalan. “ Yang kita bersihkan ini sesuai kampuan kita saja. Yang penting kenderaan roda dua bisa melewati ruas jalan tersebut,”ungkapnya.
Salim berharap pemerintah daerah lewat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) bisa mengerahkan alat berat untuk memindahkan material longsoran yang menutupi badan jalan. “ Untuk membersihkan material longsoran butuh alat berat,”pintanya.
Langkah tersebut perlu dilakukan sehingga kenderaan roda empat baik angkutan umum maupun kenderaan pribadi bisa melewati ruas jalan itu. “ Kalau untuk saat ini yang bisa dilewati hanya kenderaan roda dua. Untuk kenderaan roda empat belum bisa karena material longsoran yang menutupi badan jalan sangat banyak,”sebutnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Muhamad Fiqram |
Sumber | : Ambon Expres |
Halaman : 1 2 Selanjutnya