Menurutnya, penguruz IKAFEB dan perwakilan IKA jurusan lain menginginkan hal tersebut. “Mereka memiliki kapasitas yang luar biasa dan sangat potensial untuk bersinergi dengan puluhan ribu alumni Trisakti lainnya. Ini adalah kesempatan emas untuk membangun kolaborasi yang lebih luas demi kebaikan bersama,” jelasnya.
Selain itu, Pahlevi menekankan pentingnya menyatukan visi dan tujuan besar, sehingga tidak terjebak dalam kompetisi yang dapat memecah persatuan di antara alumni Trisakti. “Kita perlu duduk bersama menyatukan tujuan besar. Jangan sampai kita terbawa suasana kompetisi yang tidak produktif. Musyawarah mufakat bukan hanya bentuk kebijakan internal, melainkan juga cerminan semangat demokrasi Pancasila yang sejati, yang merupakan jiwa dan karakter bangsa Indonesia,” urainya.
Sudah saatnya alumni Trisakti menjadi penggerak utama dalam pembangunan bangsa dan NKRI, sebagaimana yang diimpikan oleh para pahlawan Reformasi kita,” tambahnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia berharap pemilihan Ketum IKA bisa menjadi momentum mempererat tali persaudaraan, memperkuat kebersamaan, dan memberi kontribusi nyata dalam pembangunan bangsa dari para alumni. “Indonesia adalah negara besar dengan kekayaan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah. Mari kita songsong Indonesia Emas 2045 dengan optimisme dan keyakinan penuh,” imbuhnya.(lgn) l
Penulis | : TIM |
Editor | : BIM |
Sumber | : TVONENEWS |
Halaman : 1 2