DETIKINDONESIA.CO.ID, ACEH – Pemerintah akan segera mengembangkan Pelabuhan Sabang di Provinsi Aceh.
Pengembangan pelabuhan merupakan kerja sama antara Indonesia dan India serta menjadi bagian dari aktivitas gugus tugas konektivitas antara Aceh dan kepulauan Andaman-Nicobar.
“Terkait Pengembangan Pelabuhan Bebas Sabang oleh Pemerintah India akan semakin menarik perhatian, khususnya terkait Geopolitik Kawasan Asia Tenggara, ungkap Muhammad Ichsan, Pengamat Diaspora Transnasional Asia Tenggara kepada media, Jumat (25/3/22).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya Pulau Sabang dan Negara India (Kepulauan Andaman Nicobar) berada di Samudera Hindia dimana merupakan jalur vital perdagangan dunia. Sekitar lebih setengah dari seluruh kapal kontainer di dunia melewati Samudera Hindia, dan sepertiga lalu lintas
kargo curah dunia, serta dua per tiga pengiriman minyak dunia melewati samudera ini.
Namun arti penting jalur pelayaran ini berbanding lurus dengan potensi ancaman
keamanan di sekitarnya.
*Kebangkitan India*
Visi India di kawasan Samudera Hindia tercermin
dalam SAGAR yang berarti ocean (samudera), yang fokus pada keamanan dan
pertumbuhan di kawasan. Salah satu implementasi dari kebijakan ini adalah
dengan dibentuknya beberapa proyek pembangunan infrastruktur maritim.
Proyek ini disebut dengan Project Sagarmala. Proyek ini telah menghabiskan
sekitar 70.000 rupee India untuk proyek infrastruktur dan lebih dari 1 triliun rupee
India untuk upgrade 12 pelabuhan besar di India. Untuk mewujudkan
kebijakannya, India harus membangun iklim kepercayaan dan hubungan kerja
sama yang baik dengan negara-negara tetangganya.
Dinamika Keamanan Maritim. Heidelberg Institute for International Conflict
Research di tahun 2011 menyebutkan data bahwa kawasan Samudera Hindia merupakan
kawasan yang paling bermasalah dan berpotensi sekali untuk sebagai pemantik masalah
baik itu kasus di negara-negara pantai sekelilingnya yang berpengaruh pada stabilitas jalur
komunikasi kawasan atau bahkan masalah maritim langsung di Samudera Hindia. Gambar
di bawah ini menggambarkan jumlah kasus pertahun yang ada yaitu kejahatan maritim
yang marak terjadi di kawasan regional ini seperti pembajakan (piracy)/ perompakan
bersenjata di laut (armed robbery at sea), sengketa wilayah, terorisme dan pelibatan negara
adikuasa di jalur pelayaran Samudera Hindia. Sedangkan, persoalan lainnya seperti
perdagangan gelap melalui laut (illicit trafficking by sea)
Penulis | : Tim |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2 Selanjutnya