LaNyalla: Indonesia Dapat Dirawat Dengan Sikap Negarawan, Bukan Politisi

Minggu, 9 Januari 2022 - 05:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

AA LaNyalla Mahmud Mattalitti (doc. www.detikindonesia.id)

AA LaNyalla Mahmud Mattalitti (doc. www.detikindonesia.id)

Faktanya, dalam beberapa tahun terakhir ini, menurut LaNyalla, bangsa ini disuguhi kegaduhan nasional. Tidak hanya saling caci maki di media sosial dan saling melaporkan ke ranah hukum tetapi antar kelompok selalu melakukan Anti-Thesa kepada kelompok lain. Apakah itu dalam bentuk kalimat verbal, simbol maupun aksi.

“Hingga puncaknya, anak bangsa ini secara tidak sadar membenturkan Vis-à-vis Pancasila dengan Islam. Hanya karena semangat melakukan apapun yang bersifat Anti-Thesa untuk menjelaskan identitas dan posisi. Padahal tidak ada satu tesis pun yang bisa menjelaskan pertentangan antara Pancasila dengan Islam,” ujar dia.

Di masa lampau, politik aliran hanya bersaing dalam perolehan kursi partai politik. Pembelahan itu tidak dibarengi
dengan polarisasi tajam sampai ke akar rumput dan menahun. Bahkan Almarhum Gus Dur ketika itu memiliki banyak joke-joke segar dengan menggunakan idiom-idiom PNI, PSI, Masyumi dan NU. Tanpa ada yang merasa tersinggung.

“Karena saat itu mereka berada dalam satu wadah besar Indonesia dengan Pancasila sebagai falsafah yang mereka
sepakati sebagai way of life bangsa ini,” tegasnya.

Lalu apa sebenarnya penyebab atau akar masalah sehingga beberapa tahun terakhir bangsa ini menjadi seperti ini? Tanya LaNyalla.

“Berulangkali saya sampaikan, bahwa persoalan bangsa ini ada di sektor Hulu, bukan di sektor Hilir. Oleh karena itu jika ingin membedah penyebab dari semua ini, kita harus mundur ke belakang sejenak. Untuk melihat persoalan fundamental yang terjadi di negeri ini,” ujarnya.

Pangkal persoalan yang dimaksud LaNyalla adalah adanya hasil Amandemen Konstitusi tahun 2002, yang telah mengubah lebih dari 90 persen isi pasal-pasal di UUD 1945 naskah asli. Sistem tata negara yang dirumuskan para pendiri bangsa yang mengacu kepada Demokrasi asli Indonesia, yaitu Demokrasi Pancasila justru berganti menjadi Demokrasi Liberal.

Baca Juga :  Ketua Komite I DPD RI Fachrul Razi: DPD RI Terus Berjuang Untuk Kesejahteraan dan Tunjangan Perangkat Desa Dalam Revisi UU Desa

“Begitu pula dengan sistem Ekonomi Nasional. Sejak Amandemen 2002, Indonesia telah meninggalkan Sistem Ekonomi Pancasila yang menitikberatkan kepada pemisahan yang jelas antara wilayah Koperasi, BUMN dan Swasta, menjadi Sistem Ekonomi Kapitalistik,” imbuhnya.

Hal itulah yang membuat LaNyalla sekarang ini berjuang dan terus menggelorakan semangat publik untuk mengembalikan Pancasila sebagai pedoman utama dalam demokrasi dan sistem ekonomi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Tim
Editor : Harris
Sumber :

Berita Terkait

Walikota Memberi Jawaban Atas Pembuatan Raperda Laporan Pertanggungjawban Pelaksanaan APBD Kota Tidore
Temui Ketua Komisi II DPR RI, Eki Pitung beri Rekomendasi Perubahan UU 29 Tahun 2007
Dukung UUD 45 Naskah Asli, Eki Pitung Berikan Peci Merah pada LaNyalla
Fachrul Razi Kembali Terpilih Sebagai Ketua Komite I DPD RI Tahun 2023-2024
Silaturahmi Raja dan Sultan, Tuntut MPR Kembali Sebagai Lembaga Tertinggi Negara
Tingkatkan Semangat Petani Sula, Alien Mus: Saya Sudah Berjumpa Dengan Investor
Resmi Mendaftar di KPU Kepsul, Gerindra Target Panen Kursi Pemilu 2024
Bantu Kesulitan Warga, Safrin Gailea Bagikan Beras di Bulan Ramadan

Berita Terkait

Rabu, 20 November 2024 - 15:43 WIB

Bertemu Jajaran Bappebti, Bamsoet Apresiasi Beroperasinya Bursa Kripto Indonesia 

Sabtu, 16 November 2024 - 22:27 WIB

Bahlil Optimis Golkar Menang 60 Persen di Pilkada Serentak 2024

Sabtu, 16 November 2024 - 22:17 WIB

KPK Harapkan Dewas Terpilih Sosok yang Berintegritas

Sabtu, 16 November 2024 - 22:09 WIB

Mardiono Beri Sinyal Maju Sebagai Ketua Umum PPP

Sabtu, 16 November 2024 - 15:08 WIB

Jokowi Hadiri Kampanye Terbuka Paslon Luthfi-Yasin di Purwokerto

Jumat, 15 November 2024 - 21:13 WIB

Ketua DPD RI Siap Bentuk Pansus Judi Online

Jumat, 15 November 2024 - 16:29 WIB

Kemampuan dan Dedikasi Mr. Darmono Memang Layak Pimpin PLN Persero

Kamis, 14 November 2024 - 20:48 WIB

Wapres Gibran Rakabuming Kunjungi Korban Erupsi Gunung Lewotobi

Berita Terbaru