Oleh: Muliansyah Abdurrahaman Ways (Komite Kadin Indonesia, Pegiat Demokrasi & Politik Lokal)
30 September selalu diingatkan sebuah peristiwa ideologi yang memuncak dan mengenaskan sejumlah tokoh revolusi yang kuat mempertaruhkan darah dan nyawa demi tegaknya bangsa Indonesia yang pancasilais.
G30SPKI atau Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia di NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) saat 20 tahun kedaulatan Indonesia Merdeka, namun rongrongan Ideologi menjadi satu etape bangsa Indonesia 20 tahun saat itu tak pernah menang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Peristiwa G30SPKI tak pernah hilang ingatan dari perjalanan bangsa ini, setiap tanggal 30 september pasti mengingatkan kembali pembantaian 7 Jenderal yang benar – benar di siksa dan diperlakukan tidak seperti manusia hingga kini menjadi museum bangsa Indonesia.
Pembantaian 7 Jenderal menjadi sejarah penting bangsa Indonesia, sejarah kelam TNI yang tak pernah lupa, sehingga PKI hingga detik ini tak pernah di berikan kesempatan dengan menggunakan baju apapun. PKI Secara organisasi politik dilarang menjadi bagian dari percaturan politik di Indonesia, namun secara pemikiran dan lahir dari darah biologis, tentu tak dilarang oleh Negara, kecuali era orde baru, karena itu qodrat manusia berhak untuk hidup.
Era Soekarno adalah era dimana Indonesia mencari jati diri bangsanya, era Indonesia membangun fondasi menjadi bangsa yang memiliki jati diri, memiliki ideologi dan cita – cita bangsa Indonesia sebagai bangsa yang cerdas dan sejahtera. Kemudian dilanjutkan era Soeharto, Indonesia mulai di bentuk melanjutkan ide besar Soekarno dan para pendiri bangsa lain yakni Pancasila sebagai ideologi tunggal bangsa Indonesia, akhirnya 32 tahun Soeharto membentuk Indonesia sebagai bangsa pancasila seutuhnya.
Artinya H. Muhammad Soekarno dan H. Muhammad Soeharto adalah dua tokoh besar bangsa yang menghadirkan dirinya sebagai bapak yang menjaga dan melestarikan pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia, Ideologi pemersatu dan Ideologi yang menampung seluruh pikiran, budaya, kearifan local dan kelompok untuk menyempurnakan menjadi satu keyakinan ideologi bangsa ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Muliansyah Abdurrahman Ways |
Editor | : Fiqram |
Sumber | : |
Halaman : 1 2 Selanjutnya