DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Merespon situasi politik terkait wacana perpanjangan masa jabatan presiden atau penundaan Pemilu 2024, Jaringan Aktivis Pergerakan (Jakper) meminta semua pihak mengakhiri. Dimana isu tersebut sudah tidak faktual dan aktual lagi, sehingga menghabiskan energi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Tampak beberapa aktivis hadir menyatskan sikap, diantaranya Syafrudin Budiman SIP Aktivis 98/Mantan Ketua DPP IMM, Edi Homadi Mantan Aktivis Eksponen HMI, Ahmad Rouf Qusairy Mantan Aktivis PB PMII/Aktivis Baper, Ibrahim dari KSD dan Faris dari GPII. Selain itu Wasil dari KAMPUD dan Ahmad Wahid dari KMI melakukan Konferensi Pers di Resto Handayani, Jl. Raya Matraman 45 Jakarta, Selasa sore (12/04/2022).
“Kami meminta semua elemen masyarakat agar menghentikan wacana dan diskursus penundaan Pemilu 2024 atau jabatan Presiden tiga periode. Wacana ini sudah beberapa kali direspon oleh Presiden Jokowi bahwa tidak setuju,” kata Ahmad Rouf Qusyairi Ketua Umum Barisan Perjuangan Rakyat (Baper) yang juga mantan Aktivis PB PMII ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, pada prinsipnya Presiden tidak berkenan masa jabatan Presiden Tiga Periode. Presiden Jokowi taat dan patuh pada konstitusi, dimana masa jabatan Presiden Jokowi dibatasi sampai dua periode. Bahkan, saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/4/2022).
“Jokowi juga menegaskan melarang para menterinya untuk tidak lagi berbicara penundaan Pemilu 2024 dan Presiden Tiga Periode. Jadi wacana dan polemik ini harus disudahi dan diakhiri,” tandas Rouf sapaan akranya.
Meskipun Presiden berkali-kali sudah bersikap tegas, namun menjadi aneh dan patut dipertanyakan ketika isu tentang penundaan Pemilu 2024 dan jabatan Presiden Tiga Periode masih terus saja bergulir diruang publik, media massa, dan media sosial.
“Kemarin, Senin 11 April 2022, kelompok mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI melakukan aksi demontrasi demontrasi besar-besaran. Dimana salah satu isunya yang diangkat tentang penundaan Pemilu 2024 dan Jabatan Presiden Tiga Periode,” jelas Rouf.
Ia juga mempertanyakan, apa sebenarnya yang menjadi motif dibalik gerakan-gerakan ini, dan apakah ini memang murni gerakan mahasiswa? untuk memperjuangkan idealismenya. Apa tidak karena ada irisan dan kepentingan politik jangka pendek perebutan kekuasaan menuju 2024?.
Sebab kata Rouf, kalau kita cermati, diluar panggung gerakan mahasiswa, juga nampak para politisi dan kelompok-kelompok tertentu yang terus menghidupan dan menghembuskan wacana penundaan pemilu/jabatan Presiden Tiga Periode.
“Saya khawatir kalau terus digelindingkan menjadi sia-sia dan cuman menjadi polemik berkepanjangan. Padahal masih banyak fokus pemerintah dibantu masyarakat untuk menguatkan ekonomi paska pandemi Covid-19 yang sudah landai,” jelas Rouf.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2 Selanjutnya