Jangan Memikirkan Diri Sendiri

Kamis, 26 Mei 2022 - 20:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ada rasa iba dalam hati pemimpin ini. Saya kagum dan hampir saja mencucurkan airmata, karena saya tidak membayangkan hal tersebut. Ini hal sederhana bagimana kita memikirkan penderitaan orang lain, jangan selalu fokus pada diri sendiri. Ingatlah Tuhan menyediakan berkat bagi setiap orang di dunia ini masing – masing tanpa terkecuali jadi jika Anda bergaul dengan orang banyak tanpa memikirkan diri sendiri, janganlah kuatir Tuhan sedang menghitung apa yang sedang Anda lakukan dan berkatmu akan terus bertambah – tambah.

Menjadi pribadi yang selalu memikirkan diri sendiri akan mengalami banyak kesusahan dalam kehidupan sehari – hari. Orang akan sulit mendekati kita dan cenderung menjauhi kita dengan berbagai cara.

Berusahalah untuk berpikir apa yang sedang pikirkan rakyat saat ini. Artinya kita masuk dalam pola pikirnya masyarakat sehingga mereka merasa dihargai. Jika kita berpikir terlalu tinggi dengan maksud – maksud tertentu, maka akan sulit rakyat untuk bersatu dan cenderung ada keinginan menjauhkan diri dari kita. ( Sumber Bacaan. Gunung versus Pantai. Wempi Wetipo, SH,.MH.& Marthen Medlama, S.Pd. Hal. 55 – 58 Tahun 2014 ).

Budaya orang gunung yang sudah di wariskan oleh nenek moyang kita mereka sebelum membuka kebun baru itu para laki – laki selalu rapat di honai satukan pikiran, persepsi dan pandangan bahwa bagimana kami membuka kebun baru. Setelah rapat mereka angkat dari salah satu situ palin tua atau pemilik wilayah atau tempat kerja kebun sebagai pemimpin atau komando kerja. Setelah buka kebun baru hasil dari kebun seperti, sayur, jagung, ketimun, keladi dan ubi itu mereka selalu bakar batu untuk makan bersama.

Tujuan bakar batu adalah makan bersama hasil dari kebun baru itu karena ada yang janda, ada yang jatim piatu, ada yang usianya tua tidak bisah kerja untuk itu selalu melakukan pesta bakar batu hasil kebun baru biar mereka semua dapat makan.

Demikian Tuhan Yesus memberi makan lima ribu orang dari lima roti dan dua ikan semua orang pada waktu itu mereka semua dapat makan dan kelebihannya mereka bawah pulang liat. ( Lukas 9 : 10 – 17 )

Baca Juga :  Semiotika Politik: Mengurangi Lingkaran Kekerasan

Kita liat sekarang ini dalam pesta demokrasi atau pemilihan kepala daerah di tanah Papua siapa dia terpilih sebagai kepala daerah yang jadi lawan itu tidak pernah kasih tempat atau posisi untuk kerja di birokrat maupun di kursi parlemen angap itu lawan Politik. Lalu atur jabatan tertentu dan mendapat kesempatan kerja bagi mereka yang pengikutnya saja. Sementara jadi lawannya itu anak putra daerah sendiri tetapi tidak ijinkan untuk kerja padahal mereka juga punya kemampuan kerja.

Hal ini nenek moyang orang gunung dan Tuhan tidak pernah ajarkan untuk makan sendiri, kerja sendiri dan jalan sendiri tetapi kelihatannya pelajaran baru yang di terapkan oleh pemimpin sekarang sehingga gaya kebijakan ini harus di ubah menjadi pemimpin untuk semua rakyat biarlah rakyat semua mendapat perhatian khusus dan merasakan kebahagiaan dan kedamaian di tanahnya sendiri.

Baca Juga :  Menjual Tanah Menjual Masa Depan

Berpikir dirinya sendiri, tidak akan pernah ada kemajuan dalam sektor apapun tetapi berpikir banyak orang dan merangkul semua rakyat yang lebih akan ada tanpa perubahan dari satu ke yang lain dari sebelumnya.

Seperti yang di sampaikan oleh. Dominee I. S. Kijne. Hari Jumat pada tanggal, 26 Oktober, jam 13.00 siang di Abepura tahun 1956. bahwa, “Kita bekerja diantara satu bangsa – Papua yang kita tidak tahu apa maksud Tuhan buat bangsa ini. Kita boleh pegang kemudi dan kendali, tetapi kita tidak dapat menentukan arah angin dan ombak di laut serta tujuan yang hendak kita capai. Barang siapa yang bekerja dengan jujur dan dengar – dengaran pada Firman Allah, Dia akan berjalan dari satu pendapatan heran kepada pendapatan heran yang lain”.

Catatan pendek tentang jangan memikirkan diri sendiri ini semoga menjadi berkat dan menjadi bermanfaat bagi sahabat – sahabat semua.

Selamat membaca Tuhan Yesus Kristus memberkati kita semua.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Sepi Wanimbo
Editor : Fiqram
Sumber :

Berita Terkait

Catatan Politik Senayan; Prioritaskan Program dengan Berpijak Pada Aspirasi Publik
Politik di Spice Islands
Transmigrasi Bukan Solusi Kesejahteraan Bagi Penduduk Orang Asli Papua
Implementasi Disertasi Menteri Bahlil: Pembentukan SATGAS Hilirisasi Berkeadilan dan Berkelanjutan Mendesak Dipercepat
Rancu Produk Hukum Pelantikan Presiden & Wakil Presiden
Kerek Lamok dan Wunuk Kerek
Perempuan Lani dan Cawat Tali
Sahabatku, Sukiman Yang Syahid Dalam Mencari Nafkah

Berita Terkait

Minggu, 24 November 2024 - 19:20 WIB

Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air Usai Kunjungan Kenegaraan, Bawa Oleh-oleh 294 Triliun

Sabtu, 23 November 2024 - 13:54 WIB

Maruar Sirait: Anies Dukung Pramono Bangunkan Macan Tidur, Namanya Jokowi dan Prabowo

Sabtu, 23 November 2024 - 13:45 WIB

Ahok Hadiri Kampanye Akbar Pramono-Rano di GBK

Sabtu, 23 November 2024 - 13:31 WIB

Pilkada Banten 2024: Probowo Ajak Warga Pilih Andra Soni-Dimyati

Jumat, 22 November 2024 - 22:29 WIB

KPU RI Nyatakan Cagub Abdul Faris Umlati Bisa Kembali Ikut Pilkada

Jumat, 22 November 2024 - 12:54 WIB

Hadiri Kampanye Pakai Baret Orange, Anies Resmi Dukung Pramono-Rano di Pilgub Jakarta

Jumat, 22 November 2024 - 09:39 WIB

Gibran Minta Mendikdasmen Hapus Sistem Zonasi

Kamis, 21 November 2024 - 15:08 WIB

Setyo Budiyanto Terpilih Sebagai Ketua KPK 2024-2029

Berita Terbaru

Daerah

Pertemuan Dua Putra Terbaik: Bersatu Demi Masa Depan Malut 

Minggu, 24 Nov 2024 - 20:46 WIB