Ada rasa iba dalam hati pemimpin ini. Saya kagum dan hampir saja mencucurkan airmata, karena saya tidak membayangkan hal tersebut. Ini hal sederhana bagimana kita memikirkan penderitaan orang lain, jangan selalu fokus pada diri sendiri. Ingatlah Tuhan menyediakan berkat bagi setiap orang di dunia ini masing – masing tanpa terkecuali jadi jika Anda bergaul dengan orang banyak tanpa memikirkan diri sendiri, janganlah kuatir Tuhan sedang menghitung apa yang sedang Anda lakukan dan berkatmu akan terus bertambah – tambah.
Menjadi pribadi yang selalu memikirkan diri sendiri akan mengalami banyak kesusahan dalam kehidupan sehari – hari. Orang akan sulit mendekati kita dan cenderung menjauhi kita dengan berbagai cara.
Berusahalah untuk berpikir apa yang sedang pikirkan rakyat saat ini. Artinya kita masuk dalam pola pikirnya masyarakat sehingga mereka merasa dihargai. Jika kita berpikir terlalu tinggi dengan maksud – maksud tertentu, maka akan sulit rakyat untuk bersatu dan cenderung ada keinginan menjauhkan diri dari kita. ( Sumber Bacaan. Gunung versus Pantai. Wempi Wetipo, SH,.MH.& Marthen Medlama, S.Pd. Hal. 55 – 58 Tahun 2014 ).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Budaya orang gunung yang sudah di wariskan oleh nenek moyang kita mereka sebelum membuka kebun baru itu para laki – laki selalu rapat di honai satukan pikiran, persepsi dan pandangan bahwa bagimana kami membuka kebun baru. Setelah rapat mereka angkat dari salah satu situ palin tua atau pemilik wilayah atau tempat kerja kebun sebagai pemimpin atau komando kerja. Setelah buka kebun baru hasil dari kebun seperti, sayur, jagung, ketimun, keladi dan ubi itu mereka selalu bakar batu untuk makan bersama.
Tujuan bakar batu adalah makan bersama hasil dari kebun baru itu karena ada yang janda, ada yang jatim piatu, ada yang usianya tua tidak bisah kerja untuk itu selalu melakukan pesta bakar batu hasil kebun baru biar mereka semua dapat makan.
Demikian Tuhan Yesus memberi makan lima ribu orang dari lima roti dan dua ikan semua orang pada waktu itu mereka semua dapat makan dan kelebihannya mereka bawah pulang liat. ( Lukas 9 : 10 – 17 )
Kita liat sekarang ini dalam pesta demokrasi atau pemilihan kepala daerah di tanah Papua siapa dia terpilih sebagai kepala daerah yang jadi lawan itu tidak pernah kasih tempat atau posisi untuk kerja di birokrat maupun di kursi parlemen angap itu lawan Politik. Lalu atur jabatan tertentu dan mendapat kesempatan kerja bagi mereka yang pengikutnya saja. Sementara jadi lawannya itu anak putra daerah sendiri tetapi tidak ijinkan untuk kerja padahal mereka juga punya kemampuan kerja.
Hal ini nenek moyang orang gunung dan Tuhan tidak pernah ajarkan untuk makan sendiri, kerja sendiri dan jalan sendiri tetapi kelihatannya pelajaran baru yang di terapkan oleh pemimpin sekarang sehingga gaya kebijakan ini harus di ubah menjadi pemimpin untuk semua rakyat biarlah rakyat semua mendapat perhatian khusus dan merasakan kebahagiaan dan kedamaian di tanahnya sendiri.
Berpikir dirinya sendiri, tidak akan pernah ada kemajuan dalam sektor apapun tetapi berpikir banyak orang dan merangkul semua rakyat yang lebih akan ada tanpa perubahan dari satu ke yang lain dari sebelumnya.
Seperti yang di sampaikan oleh. Dominee I. S. Kijne. Hari Jumat pada tanggal, 26 Oktober, jam 13.00 siang di Abepura tahun 1956. bahwa, “Kita bekerja diantara satu bangsa – Papua yang kita tidak tahu apa maksud Tuhan buat bangsa ini. Kita boleh pegang kemudi dan kendali, tetapi kita tidak dapat menentukan arah angin dan ombak di laut serta tujuan yang hendak kita capai. Barang siapa yang bekerja dengan jujur dan dengar – dengaran pada Firman Allah, Dia akan berjalan dari satu pendapatan heran kepada pendapatan heran yang lain”.
Catatan pendek tentang jangan memikirkan diri sendiri ini semoga menjadi berkat dan menjadi bermanfaat bagi sahabat – sahabat semua.
Selamat membaca Tuhan Yesus Kristus memberkati kita semua.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Sepi Wanimbo |
Editor | : Fiqram |
Sumber | : |
Halaman : 1 2