Semasa menjabat Kadis PUPR, banyak hal yang ditorehkan Santrani, salah satunya adalah menata wajah Sofifi, Ibu Kota Provinsi Maluku Utara. Di tangan dia, penataan kota, dari pedestrian hingga bundaran sebagai ruang publik, membuat Sofifi kala itu tak dipandang remeh, ya, walaupun saat ini dipandang remeh, mungkin karena Pemprov tidak lagi peduli.
“Kita harus berusaha untuk membangun kembali kepercayaan diri masyarakat. Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah dengan membangun infrastruktur yang tujuannya mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” kata Santrani.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, Santrani juga membangun masjid raya Sofifi yang diberi nama Shaful Khairaat. Masjid tersebut pada 2021 lalu, dijadikan sebagai venue utama acara Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) Tingkat Nasional. Tak hanya itu, ia juga membangun puluhan ruas jalan-jembatan yang tersebar di beberapa Kabupaten/Kota di Maluku Utara.
Sebelum memutuskan untuk pensiun dini dari ASN pada tahun 2022, di penghujung kariernya sebagai ASN, Santrani mendapat Penghargaan Satyalancana Karya Satya dari Presiden RI, Joko Widodo.
“Insyaallah, niat saya dan Pak Bustamin maju sebagai calon walikota dan wakil walikota semata-mata untuk Ternate maju dan jauh lebih baik,” kata Santrani.
Maju sebagai Calon Wali Kota Ternate
Salah satu alasan Santrani Abusama memutuskan pensiun dini, agar bisa mengikuti Pilkada Kota Ternate. Santrani maju berpasangan dengan Bustamin Abdulatif (SAMBUT).
Pasangan ini mengusung visi “Diahi Ternate”. Mereka telah resmi mendaftar di KPU Ternate, Pada Kamis (29/8/2024). Keduanya diusung 6 partai politik, yaitu Partai Gelora, PSI, Partai Garuda, Partai Buruh, Partai PKN dan Partai Ummat.
10 poin program prioritas yang ditawarkan pasangan “SAMBUT” di antaranya:
1. Penerapan nilai-nilai budaya adat seatorang yang bersumber dari Kesultanan Ternate disubsidi sebedar Rp 5.000.000.000,-/tahun sebagai upaya peningkatan kesejahteraan serta dibangunnya saluran roil di air santosa dan direlokasinya warga di seputaran dodoku Ali dan teknisnya akan didiskusikan dengan pihak kesultanan Ternate.
2. Peningkatan pembangunan sumberdaya manusia di bidang kesehatan dan pendidikan akan digratiskan dengan model subsidi sesuai dengan tingkat pendapatan masyarakat.
3. Peningkatan intensif petugas sampah Rp 4.000.000,-/bulan.
4. Peningkatan kesejahteraan intensif para imam/pengurus di 142 masjid se-Kota Ternate yakni sebanyak Rp 10.000.000,-/mesjid dan khusus masjid raya Al-munawwar Rp 15.000.000,-/bulan serta pengurus gereja Rp 5. 000.000/bulan.
5. Peningkatan intensif pegawai tidak tetap untuk sarjana Rp 3.000.000/bulan dan untuk SMA/sederajat Rp 2.500.000/bulan.
6. Subsidi Listrik kepada masyarakat dengan beban 450 watt sebesar Rp 100.000,-/bulan dari tagihan biaya yang dibebankan oleh PLN.
7. Konservasi Sumber Daya Air dengan model pembuatan sumur resapan air di setiap berangka/kalimati dan embung konservasi.
8. Reformasi birokrasi dengan sistem pelayanan prima yang efisien dan efektif.
9. Mempercepat penyelesaian pembangunan infrastruktur yang mangkrak dan menata kembali ruang terbuka hijau, drainase dan penataan trotoar, lampu jalan dan jalan lingkungan.
10. Penataan kawasan parkiran sebagai bentuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Abdila Moloku |
Editor | : Delvi |
Sumber | : |
Halaman : 1 2