DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo bakal melantik Sekjen PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul sebagai Menteri Sosial menggantikan Tri Rismaharini yang mundur dari Kabinet Indonesia Maju karena mengikuti Pilkada 2024. Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut pelantikan Gus Ipul akan dilakukan di Istana Negara Jakarta pukul 09.00 WIB pagi ini.
Menanggapi hal itu, Pengamat Politik Citra Instutute, Yusak Farchan, mengatakan, dilantiknya Gus Ipul sebagai Mensos di ujung pemerintahan Jokowi merupakan signal bahwa PBNU punya saham politik yang besar terhadap kemenangan Jokowi maupun Prabowo.
“Masuknya Gus Ipul ke kabinet tentu ini menjadi pukulan politik bagi PKB,”kata Yusak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bisa saja masuknya Gus Ipul, tambah Yusak, untuk mempermulus manuver Muktamar PKB Tandingan yang masih terlihat maju mundur. Kalau Muktamar PKB tandingan sukses digelar, maka posisi Cak Imin bisa saja teramputasi.
“Cak Imin dan Gus Ipul ini sama-sama politisi petarung. Saya kira keduanya sama-sama melawan dalam konteks kisruh PKB-PBNU,”ujar Yusak.
Mantan Ketua Umum HMI Cabang Purwokerto ini juga menilai, dalam konteks Pilgub Jatim, masuknya Gus Ipul ke Kabinet juga berpotensi membendung atau menggembosi jagoan PKB Luluk-Lukmanul. Menurutnya, dengan masuknya Gus Ipul ke kabinet, NU struktural lebih bisa mengkonsolidasikan diri untuk membendung langkah politik PKB dalam merebut kursi Gubernur Jatim sekaligus mempermulus jalan kemenangan bagi Khofifah-Emil.
“Pilgub Jatim akan menjadi battleground PKB vs PBNU,”ungkap Yusak
Ke depan, katanya, saham politik NU terhadap kemenangan Prabowo pasti akan ditagih dengan permintaan jatah kabinet. PBNU berkepentingan mengimbangi atau membendung manuver-manuver politik PKB seperti Pansus Haji.
“Kalau melihat karakter politik Prabowo yang akomodatif, saya kira faksi PKB Cak Imin dan faksi PBNU tetap akan diakomodir dalam kabinet untuk meredam kisruh internal keduanya,”urai Yusak
Bagi Prabowo, terang Yusak, stabilitas politik menjadi nomor satu yang harus dijaga. Soal siapa yang lebih kuat, antara saham PBNU dan PKB terhadap kemenangan Prabowo, tentu lebih besar PBNU daripada PKB karena PKB tidak mendukung prabowo. Saat itu PKB berkoalisi dengan Nasdem dan PKS untuk mendukung Anies Baswedan
“Bisa saja jatah NU lebih banyak di kabinet Prabowo dibanding PKB. Kalau ini terjadi, secara politik PBNU menang 1-0 atas PKB Cak Imin,”tutup Yusak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : TIM |
Editor | : YULIANA |
Sumber | : RADIANT VOICE |