“Ini adalah pengingat bahwa fokus kita sebaiknya bukan tentang kapan vaksin ketiga atau vaksin booster akan dimulai? Tetapi apakah vaksinasi lansia yang sekarang berada di hampir 50 persen di dosis pertama, dan sekitar 31 persen dosis pertama kita bantu tingkatkan dengan cepat? Sebelum tahun 2021 ini berakhir,” kata dia.
Reisa juga meminta masyarakat memikirkan kebutuhan vaksin yang menyasar pada 5 juta guru. Saat ini diperlukan dosis pertama untuk 370 ribu guru, dan 2,3 juta guru untuk mendapatkan vaksin dosis lengkap.
Dia mengatakan capaian 100 persen pada kelompok guru ini akan mempengaruhi nasib 60 juta pelajar se-Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Reisa meminta masyarakat yang sudah mendapatkan vaskin untuk ikut memastikan sekitar 74 orang lainnya yang masuk dalam sasaran, namun belum mendapatkan vaksinasi, mendapatkan hak mereka.
Pemerintah Indonesia, menurut Reisa, akan melakukan vaksinasi pada anak usia 6-11 tahun bila 70 persen sasaran vaksinasi sudah mendapatkan vaksin lengkap. Jika studi tentang pencampuran serta pencocokan suntikan ketiga dengan merek vaksin yang berbeda sudah keluar, setelah itu baru akan melihat program vaksinasi booster.
“Saya ingatkan saya lagi bahwa boster adalah produk kemajuan ilmu pengetahuan maka penggunaannya pun harus sesuai temuan sains dan anjuran para ilmuwan,” kata Reisa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Harris |
Sumber | : Antaranews |
Halaman : 1 2